Suara.com - Apple Inc. mengumumkan rencana investasi senilai 500 miliar USD di Amerika Serikat dalam empat tahun ke depan, menjadikannya komitmen belanja terbesar dalam sejarah perusahaan.
Langkah ini dilakukan seiring dengan peluncuran produk terbaru seperti iPhone 16 dan iPhone 16e, yang terus mengukuhkan nilai pasar Apple hingga 3,73 triliun USD.
Dilansir dari UNILAD, CEO Apple, Tim Cook, menyebut investasi ini sebagai "babak luar biasa dalam sejarah inovasi Amerika."
Mengapa Apple Berinvestasi di AS?
Meski memiliki kehadiran global, Apple tetap berbasis di California dan memiliki sejarah panjang dalam mendukung inovasi serta manufaktur berteknologi tinggi di AS.
Dalam pernyataan resminya, Apple menjelaskan bahwa investasi ini akan difokuskan pada berbagai inisiatif seperti pengembangan kecerdasan buatan (AI), rekayasa silikon, dan peningkatan keterampilan bagi mahasiswa serta pekerja.
Cook menegaskan komitmen Apple terhadap inovasi Amerika, dengan mengatakan: "Kami optimis dengan masa depan inovasi Amerika. Dari menggandakan Dana Manufaktur Canggih kami hingga membangun teknologi mutakhir di Texas, kami bangga memperluas dukungan bagi manufaktur AS."
Dampak pada Lapangan Kerja
Apple saat ini mendukung 2,9 juta lapangan kerja di AS, dan dalam empat tahun ke depan akan menambah 20.000 pekerja baru. Mayoritas perekrutan akan berfokus pada penelitian dan pengembangan, rekayasa silikon, pengembangan perangkat lunak, serta AI dan machine learning.
Baca Juga: PHK Massal! 6.000 Pegawai Pajak AS Terancam di Depan Mata
Sebagai bagian dari investasi ini, Apple berencana membangun fasilitas manufaktur baru di Houston, Texas, untuk memproduksi server pendukung Apple Intelligence—yang sebelumnya dibuat di luar AS. Pabrik ini dijadwalkan beroperasi pada 2026. Di Michigan, Apple juga akan mendirikan akademi manufaktur guna melatih tenaga kerja generasi mendatang, sekaligus meningkatkan investasi dalam penelitian dan pengembangan di AS.