Laporan tersebut kemudian direferensikan dengan data dari smartphone dan smartwatch Garmin.

Hal ini untuk memberikan representasi kualitatif dan kuantitatif tentang bagaimanakebahagiaan dipengaruhi oleh berbagai variabel seperti aktivitas fisik, tidur, sosialisasi, dan stres.
“Studi Health and Happiness sangat senang dapat bekerja sama dengan Garmin sebagai kolaborator smartwatch eksklusif kami," ujar Micah Kaats, Principal Investigator, Harvard University, dalam keterangan resminya, Jumat (21/3/2025).
Menurutnya, kombinasi unik antara teknologi canggih yang dapat dikenakan, basis pengguna yang sadar akan kesehatan, dan komitmen yang kuat untuk meningkatkan kualitas hidup melalui data menjadikan Garmin sebagai mitra yang ideal untuk penelitian yang inovatif ini.
"Dengan memanfaatkan kemampuan Garmin, kami bertujuan untuk mengatasi tantangan perekrutan dan retensi yang selama ini menghambat penelitian serupa dan mengungkap wawasan baru tentang pendorong kesehatan mental dan kesejahteraan,” jelas dia.
Dengan menggunakan API dan SDK Garmin Health, pihak ketiga dapat mengintegrasikan data dari smartwatch secara real-time dan historis ke dalam aplikasi mereka sesuai dengan kebijakan privasi khusus mereka.