Waspada Fog-Ransomware, Memeras Korban Usai Ekspos Data Pribadi

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 29 Maret 2025 | 10:58 WIB
Waspada Fog-Ransomware, Memeras Korban Usai Ekspos Data Pribadi
Ilustrasi Ransomware. [Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky (Global Research and Analysis Team /GReAT) menemukan kelompok Fog Ransomware.

Kelompok itu dikenal karena serangannya terhadap berbagai sektor industri, mulai menghubungkan alamat IP korban mereka dengan data yang telah mereka curi dan menerbitkan informasi ini di Dark Web.

Hal ini menandai terjadinya peralihan dari taktik pemerasan ransomware tradisional.

Dengan menerbitkan alamat IP dengan cara ini, kelompok tersebut meningkatkan tekanan psikologis pada korban.

Aksi ini membuat pelanggaran tampak lebih langsung dan dapat dilacak sekaligus meningkatkan risiko denda regulasi bagi organisasi yang terekspos.

Ransomware-as-a-Service (RaaS) adalah model bisnis tempat pengembang malware menyewakan ransomware dan infrastruktur kontrolnya kepada penjahat dunia maya lainnya.

Waspada Fog-Ransomware, Memeras Korban Usai Ekspos Data Pribadi. [Unsplash]
Waspada Fog-Ransomware, Memeras Korban Usai Ekspos Data Pribadi. [Unsplash]

Fog Ransomware adalah kelompok yang menawarkan layanan ransomware yang muncul pada awal tahun 2024.

Kelompok ini dikenal karena serangannya terhadap sektor-sektor seperti pendidikan, rekreasi, dan keuangan.

Kelompok tersebut bertindak dengan mengeksploitasi kredensial VPN yang disusupi untuk mengakses data korban yang segera dienkripsi, terkadang dalam kurun waktu kurang dari dua jam.

Baca Juga: Tips Amankan Data Pribadi, Jangan Sampai Momen Lebaran Hilang!

Serangan tersebut memengaruhi sistem Windows dan Linux.

Sebelumnya, Fog menggunakan taktik pemerasan ganda, mengenkripsi data dan mengancam akan mengeksposnya ke publik untuk menekan korban agar membayar tebusan.

Bahkan, taktik baru Fog melangkah lebih jauh karena mereka menjadi grup RaaS pertama yang secara terbuka mengungkap alamat IP dan data curian milik korban mereka di Dark Web setelah serangan tersebut.

Selain tekanan fisiologis yang meningkat pada korban, terungkapnya IP juga dapat berfungsi untuk memfasilitasi aktivitas kejahatan dunia maya tambahan dengan menyediakan titik masuk potensial bagi pelaku ancaman eksternal ke jaringan yang telah disusupi.

Serangan lanjutan dapat mencakup aktivitas penjejalan kredensial atau botnet terhadap organisasi yang telah disusupi.

“Seiring operator ransomware menghadapi penurunan pembayaran karena peningkatan pertahanan keamanan siber dan tekanan regulasi, mereka berupaya menyempurnakan metode pemerasan tebusan untuk memperkuat pengaruh atas korban,” kata Marc Rivero, Peneliti Keamanan Utama di Kaspersky GReAT.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI