Langkah ini tidak hanya memberi Xiaomi lebih banyak kebebasan dalam merancang perangkatnya, tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk mengelola biaya produksi dan dinamika rantai pasokan dengan lebih efektif.
Namun, tantangan geopolitik, terutama terkait dengan pembatasan ekspor teknologi dari Amerika Serikat, mungkin akan mempengaruhi kemampuan Xiaomi dalam memproduksi chip menggunakan proses manufaktur tingkat lanjut, yang bisa berdampak pada jadwal dan kapasitas produksi.
Seiring dengan semakin dekatnya peluncuran chip pertama Xiaomi, diharapkan akan muncul informasi lebih rinci yang dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang bagaimana SoC kustom ini akan memengaruhi pasar ponsel pintar dan arah strategis perusahaan di masa depan.