“Kami juga memiliki komitmen terhadap bagaimana bahwa kami memastikan tidak ada adanya PHK untuk karyawan. Karena itu penting sekali dengan keadaan situasi-kondisi yang ada pada saat ini. Itu dipastikan bahwa komitmen dari itu,” timpal dia.
Sedangkan untuk perusahaan itu sendiri, Arsjad mengaku berkomitmen untuk membangun industri menjadi lebih sehat. Salah satunya yakni dengan investasi.
Nantinya, XLSmart bakal membangun 8.000 base transceiver station (BTS) baru untuk memperluas jangkauan jaringan.
“Jadi supaya nanti juga secara teknologi bisa digunakan untuk pendidikan, kesehatan, untuk membantu juga pemerintahan,” umbar dia.
Tak hanya itu, Arsjad juga ingin menambah sumber daya manusia (SDM) ke XLSmart. Hal ini ditujukan untuk memperbarui sekaligus menambah layanan lebih baik ke pelanggan.
“Ada investasi lagi yang baru. Nah investasi yang baru ini untuk membeli human recruitment untuk memperbarui, supaya tadi, balik-balik untuk pelanggan, untuk industrinya lebih baik. Nah dengan demikian ini yang sedang dilakukan,” jelasnya.
Lebih lanjut Arsjad menyimpulkan kalau laporannya ke Komdigi ini adalah upaya perusahaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen sesuai target Presiden RI Prabowo Subianto.
Sebagai perusahaan operator seluler, mantan Ketua KADIN ini menilai kalau digitalisasi turut berperan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Karena kan untuk digitalisasi dengan teknologi yang ada, harapannya bisa membantu lebih efisien, lebih produktif yang namanya untuk usaha, untuk pemerintahan, untuk semuanya. Dan balik-baliknya adalah untuk masyarakat,” pungkasnya.
Baca Juga: XLSMART Resmi Berdiri, Targetkan Pendapatan Rp45,8 Triliun hingga 2027