Hal ini menandakan bahwa keterampilan di bidang AI, terutama dalam Generative AI, kini tidak hanya dibutuhkan oleh divisi teknologi atau data science, tetapi juga oleh divisi-divisi lain seperti pemasaran, riset dan pengembangan (R&D), keuangan, sumber daya manusia (HR), bahkan divisi hukum.

Eklavya menjelaskan lebih lanjut bahwa penerapan AI telah merambah hampir semua bagian dalam perusahaan.
"Saat ini, AI digunakan oleh hampir semua divisi perusahaan, mulai dari pemasaran, R&D, keuangan, HR, hingga departemen hukum juga telah memanfaatkan teknologi ini," katanya.
Oleh karena itu, memiliki keterampilan dalam menggunakan teknologi AI, termasuk Generative AI, menjadi semakin penting bagi calon pelamar kerja, karena hal ini dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja yang semakin kompetitif.
Sertifikat yang menunjukkan keahlian dalam teknologi AI ini akan membuka peluang bagi mereka untuk mendapatkan posisi-posisi dengan gaji yang lebih tinggi, karena perusahaan akan lebih menghargai keterampilan yang relevan dengan kebutuhan teknologi terkini.
Dengan semakin tingginya permintaan terhadap keterampilan AI, terutama dalam Generative AI, para profesional yang memiliki sertifikat keterampilan ini memiliki peluang yang lebih besar untuk menonjol di dunia kerja dan memperoleh kompensasi yang lebih baik.
Seiring dengan berkembangnya penggunaan AI di berbagai sektor, masa depan karier bagi mereka yang terampil dalam teknologi ini sangatlah cerah.
Oleh karena itu, mendapatkan micro-credentials di bidang AI dapat menjadi langkah yang sangat cerdas bagi siapa saja yang ingin mengembangkan karier mereka dan meraih gaji yang lebih tinggi.
Baca Juga: Samsung TV 2025 Siap Meluncur di Indonesia, Dilengkapi Samsung Vision AI