Isi boks Poco F7 Pro sendiri mencakup satu unit ponsel, charger 90W, kabel USB-A to USB-C, SIM ejector, panduan singkat, garansi, hingga case silikon warna hitam.
![Review Poco F7 Pro. [Suara.com/Dicky Prastya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/19/35968-review-poco-f7-pro.jpg)
Layar
Poco F7 Pro mengusung layar AMOLED berukuran 6.67 inci, resolusi WQHD+ 3200 x 1440 piksel, refresh rate 120Hz, touch sampling rate 480Hz, kecerahan maksimum 3.200 nits, kerapatan piksel 526 ppi, menampung 68 miliar warna, dan mendukung fitur HDR10+, Dolby Vision, hingga dilapisi Corning Gorilla Glass 7i.
Layar Poco F7 Pro ini sudah amat nyaman untuk dipakai scroll artikel internet, menonton video, ataupun menjelajahi media sosial. Jika dipakai di siang hari terik, layar ponsel ini masih tetap terlihat karena warnanya yang cukup terang.
Perlu diketahui juga kalau layar Poco F7 Pro ini hanya menyediakan opsi 60Hz atau 120Hz. Jika kalian ingin layar mulus ketika dipakai, bisa pilih 120Hz. Risikonya adalah baterainya jadi lebih boros.
Namun untuk yang mau hemat baterai, kalian bisa menggunakan opsi 60Hz, meskipun layarnya tidak semulus 120Hz. Selama pemakaian, kami lebih menggunakan opsi Default agar penggunaannya lebih optimal.
![Review Poco F7 Pro. [Suara.com/Dicky Prastya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/19/78785-review-poco-f7-pro.jpg)
Kamera
Poco F7 Pro memiliki kamera utama Light Fusion 800 50MP dengan fitur optical image stabilization (OIS) dan kamera ultrawide 8MP. Sedangkan bagian depannya ada kamera selfie beresolusi 20MP.
Berbeda dengan Xiaomi yang sudah bekerja sama dengan Leica, Poco F7 Pro memang tampil dengan kameranya buatan sendiri. Meski begitu, kamera ponsel ini masih bisa bersaing dengan ponsel di kelas Rp 7 jutaan.
Foto kondisi siang hari misalnya, warnanya terlihat lebih alami. Detail masih tajam. Beda objek dengan latar sekitar seperti langit masih tampak baik.
Begitu juga di kondisi malam hari. Kamera Poco F7 Pro mampu menangkan objek seperti bangunan dengan detail. Warnanya pun sedap untuk dilihat.
Baca Juga: Review Film Mission Impossible - The Final Reckoning: Misi Akhir Termegah?
Tapi beberapa hasil foto dari kamera ultrawide masih kurang konsisten. Terkadang warnanya terlihat kontras dan pudar jika dibanding kamera utama. Beberapa detail foto juga tampak kurang tajam.