Suara.com - Perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) turut dimanfaatkan untuk pengujian kemampuan bahasa Inggris, atau Test of English for International Communication (TOEIC).
Penerapan ini dilakukan oleh Educational Testing Service (ETS) bersama mitra resminya di Indonesia, International Test Center (ITC), dengan peluncuran TOEIC Link.
General Manager of TOEIC, Ratnesh Kumar Jha menjelaskan, TOEIC Lnk adalah inovasi asesmen kecakapan bahasa Inggris daring generasi terbaru yang dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan organisasi modern di Indonesia yang semakin dinamis.
Menurutnya, TOEIC Link hadir sebagai solusi asesmen yang menggabungkan keunggulan penilaian berbasis riset selama lebih dari 75 tahun dengan teknologi digital terkini, menghadirkan pengalaman tes yang fleksibel, cepat, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap organisasi.
"Yang membedakan TOEIC dengan yang lain adalah TOEIC Link menghubungkan antara akademia, lulusan universitas, sekolah menengah langsung dengan dunia kerja. Berbeda dengan tes-tes lainnya yang terbatas dengan dunia pendidikan saja, TOEIC Link menghubungkan dua dunia menjadi satu dengan jangkauan terluas," ujar Ratnesh, dikutip dari siaran pers, Jumat (23/5/2025).
![TOEIC Link. [Dok ITC]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/23/97971-toeic-link.jpg)
CEO ITC, Jenny Lee menjelaskan, keunggulan utama TOEIC Link terletak pada penerapan tiga sistem kecerdasan buatan (AI) yang terintegrasi.
"Ada tiga AI yang kami pakai. Yang pertama untuk pembuatan soal, yang kedua kita juga menggunakan AI sebagai pengawas saat tes, dan yang terakhir kita menggunakan AI untuk scoring," beber dia.
Jenny memaparkan, sistem pengawasan AI ini mampu mendeteksi pergerakan mencurigakan atau bantuan eksternal selama pelaksanaan tes.
Baca Juga: Rahasia Efisiensi Biaya Terungkap: Bagaimana IoT Mengubah Bisnis di Indonesia
Sementara itu, AI scoring didukung oleh 150 juta data pengujian yang memungkinkan mesin membaca berbagai aksen bahasa Indonesia, bahkan hingga wilayah Indonesia Timur.
"Karena AI itu semakin pintar mesinnya maka semakin hebat kerjanya. AI ini juga membantu agar tes menjadi lebih efisien, karena kita bisa menjangkau seluruh anak muda dari Indonesia Timur, Tengah, hingga ke Barat tanpa harus menunggu lama," umbar dia.
Ditambahkan Jenny, efisiensi ini terbukti dari kecepatan hasil scoring yang dapat diperoleh langsung setelah tes dalam hitungan detik, berbeda dengan tes konvensional yang membutuhkan waktu berhari-hari.
Global GM Institutional Products ETS, Ratnesh Jha menilai kalau relevansi TOEIC Link relevan dengan tuntutan profesional masa kini. Sebab dalam lanskap profesional saat ini, organisasi membutuhkan asesmen bahasa Inggris yang andal sekaligus fleksibel.
"TOEIC Link menawarkan solusi modern yang cepat dan adaptif tanpa mengesampingkan ketelitian berbasis riset yang menjadi ciri khas ETS," imbuhnya.
TOEIC Link sendiri menghadirkan empat fitur utama yang mencakup tes modular dan fleksibel yang memungkinkan organisasi memilih penilaian keterampilan sesuai kebutuhan, hasil cepat dengan nilai modul Speaking dan Writing tersedia dalam 48 jam, sistem proktor daring berbasis AI untuk keamanan optimal, dan standar internasional yang selaras dengan Common European Framework of Reference (CEFR).
Kemampuan bahasa Inggris anak Indonesia
Lebih lanjut Jenny mengungkap soal kondisi terkini kemampuan bahasa Inggris generasi muda Indonesia.
"Secara data, rata-rata sekarang lulusan S1 itu di angka 500-an, SMK dan SMA itu di angka 400-an dan ini bisa dibilang sedikit di bawah rata-rata untuk basic," ungkap dia.
Kendati begitu Jenny optimistis kalau anak muda Indonesia sebenarnya memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik. Hanya saja namun masih ragu untuk memulai.
"Sebenarnya anak muda itu bisa berbahasa Inggris tapi malu untuk memulai. Dengan TOEIC Link ini kita berharap anak muda semakin mahir berbahasa, karena sebenarnya bahasa itu berkembang dan bisa makin mahir saat terbiasa melakukannya, tidak bisa instan," beber dia.
Selama lebih dari 45 tahun, program TOEIC sendiri telah menjadi tolok ukur global kemampuan bahasa Inggris di dunia kerja, membantu lebih dari 136 juta peserta tes membuktikan keterampilan bahasa mereka.
"TOEIC Link adalah bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan solusi yang relevan dan berdampak bagi pengembangan kompetensi bahasa Inggris masyarakat Indonesia. Kami berharap TOEIC Link bisa membawa dunia ke Indonesia dan Indonesia ke dunia," jelas Jenny Lee.