Diblokir Komdigi, World App Bantah Simpan Data Iris Mata Orang Indonesia

Dicky Prastya Suara.Com
Selasa, 17 Juni 2025 | 18:33 WIB
Diblokir Komdigi, World App Bantah Simpan Data Iris Mata Orang Indonesia
Ilustrasi. World App, tawarkan uang ratusan ribu untuk pindai retina mata.

Ketiga, TFH menegaskan kalau World hanya ditujukan untuk individu berusia 18 tahun ke atas. Sementara anak di bawah umur tidak diperbolehkan untuk berpartisipasi. 

Untuk membuat akun World App, calon pengguna harus mengonfirmasi bahwa mereka berusia di atas 18 tahun dengan memasukkan tanggal lahir mereka. 

"Jika tanggal lahir menunjukkan usia di bawah 18 tahun, proses pembuatan akun otomatis diblokir," tegas mereka. 

Selain itu, jika calon pengguna menutup aplikasi dan mencoba mengulang proses registrasi, mereka tidak dapat memasukkan tanggal lahir yang berbeda atau melanjutkan proses registrasi. Hal ini mencegah individu di bawah 18 tahun melakukan percobaan berulang untuk melewati syarat batasan usia. 

Saat verifikasi, perangkat Orb juga menggunakan pembelajaran mesin canggih untuk menilai apakah seseorang terlihat di bawah umur. Jika sistem mendeteksi bahwa orang tersebut mungkin di bawah 18 tahun, verifikasi langsung dihentikan.

Lebih lanjut TFH mengatakan kalau World terbuka untuk semua orang dan tidak menyasar komunitas rentan. Menurut mereka World hadir untuk menjawab kebutuhan miliaran orang di seluruh dunia, yakni bukti bahwa mereka manusia nyata dan unik secara aman dan anonim di ranah digital. 

"Keragaman para pengguna World ID sangat penting karena misi utama kami adalah untuk membangun jaringan global yang inklusif, aman, dan tepercaya untuk manusia nyata, sekaligus membuka akses terhadap layanan keuangan untuk siapa pun. Partisipasi pengguna selalu bersifat sukarela dan memerlukan persetujuan pengguna setelah mereka menerima informasi mengenai World, untuk memastikan semua peserta memahami prosesnya sebelum mendaftar," papar perusahaan. 

Lebih lanjut TFH menyebut tujuan World selaras dengan agenda digital Indonesia. Saat ini, bukti manusia yang nyata dan unik, melalui verifikasi digital yang aman dan anonim, sangat penting untuk melindungi pengguna di ranah digital.

Sejak awal, kehadiran World di Indonesia bertujuan untuk membantu individu menghindari penipuan, deep fakes, dan ancaman digital lainnya secara aman sambil memprioritaskan privasi. 

Baca Juga: Review Novel Ikhlas Penuh Luka: Bukan tentang Melupakan, Tapi Merawat

"Kami berharap dapat kembali melanjutkan kegiatan operasional World secepatnya, dan  menyediakan layanan ini kepada masyarakat Indonesia, sambil  tetap menjaga keamanan, privasi, dan inovasi teknologi sebagai fokus utama dalam setiap kegiatan kami," pungkasnya.

Hingga kini, lebih dari 13 juta orang di lebih dari 20 negara seperti Jepang, AS, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Jerman, Austria, Meksiko, dan banyak negara lainnya telah mendaftar di World ID

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI