Kasus Kuota Hangus Telkomsel Diadukan ke Menteri BUMN, Didesak Segera Evaluasi

Dicky Prastya Suara.Com
Rabu, 09 Juli 2025 | 19:04 WIB
Kasus Kuota Hangus Telkomsel Diadukan ke Menteri BUMN, Didesak Segera Evaluasi
Menteri BUMN Erick Thohir. [Foto: Suara.com/Achmad Fauzi]

Suara.com - Anggota Komisi VI DPR RI, Sadarestuwati mengadukan kuota hangus Telkomsel kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Dalam pengakuannya, anggota DPR dari Fraksi PDIP itu menyatakan kalau keluhan ini sudah dia sampaikan saat Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk beberapa hari lalu.

"Ini masyarakat bertanya-tanya seperti pada rapat dengan Telkom saya sudah menyampaikan," katanya saat Rapat Kerja dengan Menteri BUMN RI yang disiarkan di kanal YouTube Komisi VI DPR RI Channel, Rabu (9/7/2025).

Anggota Komisi VI DPR RI, Sadarestuwati mengadukan kuota hangus Telkomsel kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat Rapat Kerja dengan Menteri BUMN RI yang disiarkan di kanal YouTube Komisi VI DPR RI Channel, Rabu (9/7/2025). [Screenshot]
Anggota Komisi VI DPR RI, Sadarestuwati mengadukan kuota hangus Telkomsel kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat Rapat Kerja dengan Menteri BUMN RI yang disiarkan di kanal YouTube Komisi VI DPR RI Channel, Rabu (9/7/2025). [Screenshot]

Sadarestuwati bercerita kalau selama ini pengguna kerap membeli kuota internet selama periode tertentu. Jika masa berlakunya habis, mereka bakal membeli lagi agar bisa menikmati internet.

Hanya saja sisa kuota yang sudah ada sebelumnya justru hangus tatkala masyarakat membeli kuota internet selanjutnya. Menurut dia, sudah seharusnya Telkomsel mengakumulasikan sisa kuota internet di paket pembelian yang baru.

"Setiap pembelian kuota itu mesti ada sisa pada saat masa tenggangnya itu habis. Jadi sudah harus top up lagi. Tetapi yang terjadi di sini, sisa kuota itu selalu hangus, dan kiranya bisa, itu sisa kuota itu diakumulasikan ke saat pembelian berikutnya," papar dia di depan Menteri BUMN Erick Thohir.

Sadarestuwati mengatakan kalau sisa kuota internet yang hangus itu terbilang cukup besar. Ia pun menyinggung soal jumlah pengguna gawai di Indonesia yang kini mencakup 137 orang.

"Kalau kita hitung pak menteri, satu orang satu pengguna katakanlah, satu nomor bisa minimal 20GB. Dikalikan berapa juta pengguna dari telepon, gadget ini? Berapa juta? Kalau saya baca, 137 juta ini masyarakat kita menggunakan gadget," timpal dia.

Sadarestuwati meminta Erick Thohir untuk mengevaluasi kasus sisa kuota hangus ini. Tak hanya untuk Telkomsel, melainkan juga operaator lain.

Baca Juga: Erick Thohir Sebut Sinergi PSSI dan PT LIB Bukan Hanya Formalitas, Mengapa?

Telkomsel Perluas Jaringan 5G di Batam. [dok Istimewa]
Ilustrasi Telkomsel. Foto: Telkomsel Perluas Jaringan 5G di Batam. [dok Istimewa]

"Saya kira bukan hanya Telkomsel, tapi seluruhnya. Seluruh provider itu bisa mengakumulasikan sisa kuotanya. Jadi tidak hangus begitu saja," pinta dia.

Politikus PDIP ini juga meminta Erick Thohir untuk mengevaluasi, apakah sisa kuota internet yang hangus ini masuk sebagai keuntungan perusahaan.

"Jadi saya kira untuk perlu terus dievaluasi untuk ini. Karena kalau itu masuk di dalam dividen atau keuntungan, seberapa keuntungan dari sisa kuota itu? Tentu kami juga ingin tahu," tandasnya.

Diketahui sebelumnya Sadarestuwati mengkritik soal kuota hangus yang dilakukan Telkomsel. Ia beralasan kalau hal itu amat merugikan para pengguna operator seluler milik pelat merah.

"Kalau di Komisi V Bang Adian (Adian Napitupulu) bilang aplikator kejam, promo ojol itu bohong. Kalau di sini boleh saya katakan Telkomsel kejam karena melenyapkan sisa kuota dari para penggunanya," kata Sadarestuwati saat Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang disiarkan di kanal YouTube Komisi VI DPR RI, dikutip Rabu (9/7/2025).

Menurut perkiraannya, kuota internet hangus ini jika dihitung tidaklah sedikit. Ia menyarankan perusahaan untuk segera mengevaluasi fenomena kuota hangus ini.

Sadarestuwati pun memperingatkan Telkomsel jika ini dibiarkan, penggunanya bakal beralih ke operator lain. Namun ia juga menyadari kalau operator lain juga belum mampu menjangkau ke banyak daerah, khususnya wilayah terpencil.

"Jangan sampai kemudian rakyat yang sudah menggunakan Telkomsel kemudian, mereka kalau toh lari mereka harus lari ke mana? Starlink tidak bisa mencapai pada tingkatan daerah yang pelosok-pelosok seperti desa saya," keluh dia.

Sadarestuwati juga curhat kalau saat dirinya hendak melakukan panggilan telepon, ia mesti keluar rumah lebih dulu untuk mendapatkan jaringan. Padahal di rumahnya sudah memiliki Wifi.

"Saya sendiri kalau mau telepon, padahal saya sudah pakai jaringan Wifi. Tapi kalau mau telepon, kalau tidak di atas, saya harus lari keluar rumah dulu," umbar dia.

Ia pun mendesak Telkomsel untuk menjabarkan data soal kuota hangus tersebut. Dirinya menduga kalau itu seharusnya masuk sebagai laba perusahaan.

"Jadi, ini yang menjadi persoalan. Maka dari itu tentunya sisa kuota yang ditinggalkan oleh para pengguna ini kan tidak sedikit. Ibu boleh dong kami nanti diberikan hitung-hitungannya?" desak dia.

"Terus ke mana sisa kuota ini? Kalau menurut saya, menurut saya ini sisa kuota ini harusnya masuk di dalam laba dari Telkom harusnya," lanjutnya lagi.

Sadarestuwati kembali mencontohkan pengalamannya kalau selama ini dirinya juga pengguna kartu Halo, produk yang dimiliki Telkomsel. Namun dia mengakui kalau kuota internet yang sudah dibeli tak terpakai lebih dari 50 persen.

"Contoh saya menggunakan kartu Halo, tapi saya hampir tidak pernah sama sekali menggunakan untuk apa namanya, secara aktif menggunakan nomor kartu Halo saya. Tetapi saya tiap bulan kan mesti membayar kuota saya, boleh dibilang tidak terpakai lebih dari 50 persen," paparnya.

"Nah, inilah yang saya katakan, lari ke mana sisa kuota ini? Begitu juga menggunakan yang prabayar seperti ini. Ini juga ke mana larinya?" desak Sadarestuwati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI