Suara.com - Seiring berkembangnya teknologi, banyak produsen smartphone yang menawarkan produk dengan harga terjangkau namun dibekali fitur-fitur canggih yang mampu menunjang kebutuhan produksi konten.
Mulai dari kamera beresolusi tinggi, stabilisasi video yang mumpuni, hingga prosesor yang kuat untuk proses penyuntingan, semua kini bisa didapatkan dalam genggaman.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam rekomendasi HP murah terbaik di tahun 2025 yang bisa menjadi senjata andalan Anda untuk menciptakan konten yang menarik dan berpotensi viral.
Faktor Kunci Memilih HP untuk Konten
Sebelum masuk ke dalam daftar rekomendasi, penting bagi para calon kreator konten untuk memahami beberapa kriteria utama dalam memilih smartphone yang tepat guna.
- Kualitas Kamera: Ini adalah faktor paling krusial. Pastikan ponsel memiliki kamera dengan resolusi tinggi untuk menghasilkan gambar dan video yang tajam serta jernih. Resolusi besar seperti 50MP, 64MP, atau bahkan 108MP akan memberikan detail yang lebih kaya pada hasil rekaman Anda.
- Stabilisasi Video (OIS & EIS): Untuk konten yang dinamis dan banyak pergerakan seperti vlog, fitur stabilisasi menjadi sebuah keharusan. Optical Image Stabilization (OIS) adalah teknologi berbasis hardware yang secara mekanis menggerakkan lensa atau sensor untuk meredam guncangan. Sementara itu, Electronic Image Stabilization (EIS) bekerja secara digital menggunakan perangkat lunak untuk menstabilkan rekaman. Kombinasi keduanya akan menghasilkan video yang sangat mulus, layaknya direkam menggunakan gimbal.
- Performa Prosesor: Prosesor yang kencang tidak hanya penting untuk performa harian, tetapi juga sangat berpengaruh pada kelancaran proses penyuntingan video langsung di ponsel. Chipset yang bertenaga akan memangkas waktu rendering dan memungkinkan Anda menggunakan aplikasi edit video yang lebih kompleks.
- Penyimpanan dan RAM: Video berkualitas tinggi, terutama resolusi 4K, akan memakan banyak ruang penyimpanan. Pilihlah ponsel dengan kapasitas penyimpanan internal yang besar atau yang menyediakan slot kartu microSD untuk ekspansi. RAM yang besar juga penting untuk multitasking yang lancar antara aplikasi perekaman dan penyuntingan.
- Daya Tahan Baterai: Aktivitas membuat konten, mulai dari merekam hingga mengunggah, sangat menguras daya baterai. Ponsel dengan kapasitas baterai besar (minimal 5000 mAh) dan dukungan pengisian daya cepat (fast charging) akan sangat membantu produktivitas Anda.
Rekomendasi HP Murah Terbaik untuk Bikin Konten di 2025
Berdasarkan kriteria di atas, berikut adalah beberapa smartphone dengan harga terjangkau yang sangat direkomendasikan untuk para kreator konten pemula hingga menengah:
Baca Juga: 5 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Kuat untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
1. Infinix Zero 30 Series: Sang Juara Video di Kelasnya
![Spesifikasi dan harga Infinix Zero 30 5G yang resmi diluncurkan ke Indonesia, Kamis (26/10/2023). [Suara.com/Dicky Prastya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/10/26/37573-infinix-zero-30-5g.jpg)
Infinix Zero 30, baik versi 4G maupun 5G, berhasil mengguncang pasar dengan menawarkan kemampuan perekaman video yang luar biasa di kelas harga Rp 3-4 jutaan.
- Kelebihan:
- Kamera Depan Superior: Keduanya dibekali kamera depan 50MP yang mampu merekam video hingga resolusi 2K 30fps (untuk varian 4G) dan bahkan 4K 60fps (untuk varian 5G), menjadikannya pilihan ideal untuk vlogging.
- Kamera Utama 108MP dengan OIS: Kamera utama beresolusi 108MP yang didukung OIS memastikan hasil foto dan video tetap tajam dan stabil, bahkan dalam kondisi minim cahaya atau saat bergerak.
- Layar AMOLED Melengkung 144Hz: Layar dengan refresh rate tinggi tidak hanya memanjakan mata saat menonton konten, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih mulus saat navigasi dan penyuntingan.
- Performa Andal: Ditenagai chipset MediaTek Helio G99 (4G) dan Dimensity 8020 (5G), ponsel ini sanggup menangani tugas-tugas berat termasuk penyuntingan video.
- Kekurangan:
- Meskipun kamera utamanya memiliki OIS, beberapa ulasan menyebutkan stabilisasi pada video belum setara dengan ponsel kelas atas.
- Kamera pendamping (ultrawide dan makro) memiliki kualitas yang standar.
2. Redmi Note 13 Pro Series: Detail Tajam dengan Kamera 200MP
Xiaomi melalui seri Redmi Note 13 Pro (4G dan 5G) menawarkan senjata pamungkas berupa kamera utama 200MP dengan OIS, yang dibanderol di kisaran harga Rp 3-4 jutaan.
- Kelebihan:
- Kamera Utama 200MP: Resolusi super tinggi ini memungkinkan Anda menangkap detail yang luar biasa dan memberikan fleksibilitas saat melakukan cropping tanpa mengorbankan kualitas.
- Stabilisasi Ganda OIS+EIS: Kombinasi OIS dan EIS pada kamera utama menghasilkan video yang sangat stabil, bahkan saat merekam dengan resolusi 4K 30fps (pada varian 5G).
- Layar Berkualitas Tinggi: Layar AMOLED dengan resolusi tajam dan kecerahan puncak yang tinggi membuatnya nyaman digunakan di luar ruangan.
- Pengisian Daya Super Cepat: Dukungan fast charging 67W memungkinkan baterai terisi penuh dalam waktu singkat, menjaga Anda tetap produktif.
- Kekurangan:
- Varian 4G tidak mendukung perekaman video 4K.
- Kualitas kamera ultrawide dan selfie dinilai standar dan tidak sebaik kamera utamanya.
- Varian 5G tidak dilengkapi dengan slot microSD untuk ekspansi penyimpanan.
3. itel RS4: Performa Gaming yang Juga Handal untuk Video
Dengan harga di bawah Rp 2 juta, itel RS4 menawarkan performa yang mengejutkan berkat chipset MediaTek Helio G99 Ultimate.
Meskipun dipasarkan sebagai HP gaming, kemampuannya untuk kreasi konten tidak bisa dipandang sebelah mata.
- Kelebihan:
- Harga Sangat Terjangkau: Pilihan paling ekonomis dengan performa yang mumpuni di kelasnya.
- Perekaman Video Hingga 2K: Kamera utama 50MP dan kamera depan mampu merekam video hingga resolusi 2K 30fps. [6] Kamera utama bahkan mendukung 1080p 60fps.
- Stabilisasi EIS: Sudah dilengkapi fitur Ultra Steady (EIS) yang cukup membantu menstabilkan video saat merekam di resolusi 1080p 30fps.
- Performa Kencang: Chipset Helio G99 Ultimate, RAM besar, dan penyimpanan UFS membuatnya lancar untuk bermain game dan menyunting video ringan.
- Kekurangan:
- Kualitas stabilisasi video (EIS) tidak sehalus OIS, sehingga kurang ideal untuk perekaman sambil berjalan cepat atau berlari.
- Tidak memiliki kamera ultrawide, yang membatasi fleksibilitas pengambilan gambar.
- Resolusi layar masih HD+, meskipun sudah mendukung refresh rate 120Hz.