Meta Rilis Fitur Baru ke Instagram, Akun Remaja Kini Makin Dilindungi

Dicky Prastya Suara.Com
Jum'at, 25 Juli 2025 | 22:15 WIB
Meta Rilis Fitur Baru ke Instagram, Akun Remaja Kini Makin Dilindungi
Logo Instagram. [Shutterstock]

Suara.com - Perusahaan teknologi Meta resmi memperkenalkan sejumlah fitur baru ke Instagram. Pembaruan kali ini lebih terfokus pada akun remaja yang berlaku ke semua pengguna, termasuk Indonesia.

Kepala Kebijakan Publik Meta Indonesia, Berni Moestafa menegaskan kalau pembaruan ini menjadi komitmen perusahaan terhadap keamanan remaja di Indonesia.

“Pembaruan keamanan ini, termasuk kontrol pesan yang ditingkatkan dan peringatan keamanan, mencerminkan komitmen berkelanjutan kami untuk mencegah interaksi tidak diinginkan dan mendukung keluarga serta remaja di Indonesia, dan juga di seluruh dunia," ungkapnya, dikutip dari siaran pers, Jumat (25/7/2025).

Meta telah menambahkan fitur keamanan baru pada Direct Message (DM) Akun Remaja untuk membantu mereka memahami lebih jauh akun yang mengajaknya bicara serta juga mengenali kemungkinan penipuan.

Kini remaja dapat memilih untuk melihat Tips Keamanan dan memblokir akun, serta melihat bulan dan tanggal akun tersebut bergabung di Instagram. Informasi tersebut akan ditampilkan secara jelas di bagian atas obrolan baru.

Meta juga telah meluncurkan opsi ‘blokir dan laporkan’ yang baru di DM, sehingga pengguna dapat melakukan kedua tindakan tersebut secara bersamaan.

Meskipun Meta selalu mendorong pengguna untuk memblokir dan melaporkan, opsi gabungan ini akan mempermudah proses tersebut dan memastikan akun pelanggar dilaporkan agar dapat ditinjau dan ditindaklanjuti.

Fitur-fitur baru ini melengkapi pemberitahuan keamanan yang ditampilkan untuk mengingatkan pengguna agar berhati-hati terhadap pesan pribadi, serta untuk memblokir dan melaporkan apapun yang membuat mereka tidak nyaman.

Fitur ini telah banyak digunakan para remaja. Per Juni lalu, mereka telah memblokir akun sebanyak 1 juta kali dan melaporkan 1 juta akun setelah melihat pemberitahuan keamanan tersebut.

Baca Juga: Dari Facebook hingga Pinjol: Jejak Digital Anda Adalah Komoditas, Begini Cara Melindunginya

Bulan lalu, akun remaja telah melihat Peringatan Lokasi di Instagram sebanyak 1 juta kali. Fitur ini memberikan notifikasi pada pengguna saat mereka berbicara dengan orang yang kemungkinan berada di negara lain.

Fitur ini dirancang untuk melindungi pengguna dari penipu (sextortion scammers) yang seringkali tidak jujur dengan lokasi mereka. Sebanyak 10% pengguna telah menggunakan fitur ini untuk mencari tahu langkah yang bisa mereka ambil.

Sejak fitur perlindungan ketelanjangan diluncurkan secara global, 99 persen pengguna termasuk remaja, tetap mengaktifkannya. Pada bulan Juni, sebanyak 40 persen gambar buram yang diterima di DM tetap buram, secara signifikan mengurangi paparan konten tidak diinginkan.

Perlindungan ketelanjangan ini secara otomatis diaktifkan untuk remaja dan mendorong pengguna untuk berpikir kembali sebelum mengirimkan gambar yang mengandung unsur ketelanjangan.

Hal ini terbukti pada bulan Mei bahwa sebanyak 45 persen pengguna memutuskan untuk tidak mengirimkan gambar setelah mendapat peringatan ini.

Orang tua bisa kontrol akun Instagram anaknya

Meta juga memperketat perlindungan untuk akun yang dikelola orang dewasa yang sebagian besar kontennya menampilkan anak-anak. Ini mencakup orang dewasa yang rutin membagikan foto dan video anak-anak mereka, serta orang tua atau manajer bakat yang mengelola akun untuk remaja atau anak di bawah 13 tahun.

Meskipun usia minimal pengguna Instagram adalah 13 tahun, Meta memperbolehkan orang dewasa mengelola akun yang mewakili anak di bawah 13 tahun, asalkan bio akun secara jelas menyatakan bahwa mereka adalah pengelolanya.

"Jika Meta mendapati akun tersebut dioperasikan oleh anak itu sendiri, akun akan dihapus," katanya.

Meskipun sebagian besar akun ini digunakan secara positif, sayangnya ada pihak yang berupaya menyalahgunakannya. Misalnya dengan meninggalkan komentar bernuansa seksual di unggahan, atau meminta gambar seksual melalui DM.

Untuk membantu mencegah penyalahgunaan tersebut, Meta telah meluncurkan beberapa langkah.

Pertama, Meta memperluas beberapa perlindungan Akun Remaja ke akun yang dikelola orang dewasa yang sebagian besar kontennya menampilkan anak-anak.

Ini termasuk secara otomatis menempatkan akun-akun ini ke pengaturan pesan Meta yang paling ketat untuk mencegah pesan yang tidak diinginkan, dan mengaktifkan Kata Tersembunyi (Hidden Words), yang menyaring komentar-komentar menyinggung.

Notifikasi akan ditampilkan di bagian atas Feed Instagram akun-akun ini, memberitahukan bahwa pengaturan keamanan telah diperbarui, dan mendorong mereka untuk meninjau pengaturan privasi akun mereka juga. Perubahan ini akan diluncurkan dalam beberapa bulan mendatang.

Meta juga ingin mencegah orang dewasa yang berpotensi mencurigakan, seperti yang telah diblokir remaja, menemukan akun-akun ini. Meta tidak akan merekomendasikan akun-akun remaja kepada orang dewasa yang mencurigakan dan sebaliknya, mempersulit mereka untuk saling menemukan di Pencarian, serta menyembunyikan komentar dari orang dewasa yang berpotensi mencurigakan di unggahan.

Ini merupakan kelanjutan dari pembaruan tahun lalu yang melarang akun yang utamanya menampilkan anak-anak untuk menawarkan langganan atau menerima hadiah.

Ratusan ribu akun IG dan FB diblokir

Selain perlindungan baru ini, Meta juga terus mengambil tindakan tegas terhadap akun yang melanggar peraturan. Awal tahun ini, tim spesialis Meta menghapus hampir 135.000 akun Instagram yang meninggalkan komentar seksual atau meminta gambar seksual dari akun yang dikelola orang dewasa yang menampilkan anak di bawah 13 tahun.

Meta juga telah menghapus 500.000 akun Facebook dan Instagram yang terkait dengan akun-akun tersebut. Pengguna akan menerima informasi bahwa akun yang berinteraksi secara tidak pantas dengan konten mereka telah dihapus, serta mendorong mereka untuk berhati-hati serta untuk memblokir dan melaporkan.

"Pihak-pihak yang berusaha mengeksploitasi anak-anak tidak membatasi diri pada satu platform saja. Oleh karena itu, Meta juga membagikan informasi mengenai akun-akun ini dengan perusahaan teknologi lain melalui program Lantern dari Tech Coalition," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI