Ledakan AI Ancam Data Center : Inovasi Hemat Energi Jadi Kunci Bertahan

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 28 Juli 2025 | 13:20 WIB
Ledakan AI Ancam Data Center : Inovasi Hemat Energi Jadi Kunci Bertahan
Ilustrasi pusat data atau data center. [Shutterstock]

Suara.com - Di era adopsi cloud dan AI, permintaan bandwidth data center telah meroket, menyebabkan pertumbuhan eksponensial data center di seluruh dunia.

Namun, data center kini menghadapi kendala keberlanjutan, ruang, dan anggaran.

"Para pembuat kebijakan menyadari manfaat data center bagi produktivitas, pertumbuhan ekonomi, dan penelitian, tetapi masih terdapat ketegangan mengenai dampaknya terhadap masyarakat lokal, serta penggunaan air dan listrik," ujar Alexey Navolokin, General Manager, Asia Pacific (APAC) AMD.

Menurutnya, solusi terbaik adalah mengoptimalkan infrastruktur data center yang sudah ada untuk memaksimalkan kinerja, sekaligus tetap memperhatikan batasan yang ada.

"Kota, produk konsumsi, dan dunia akan semakin digital, dan kita membutuhkan lebih banyak komputasi untuk mengimbanginya. Mengoptimalkan infrastruktur data center yang sudah kita miliki untuk meningkatkan kinerja adalah cara terbaik bagi data center untuk mengubah kendala menjadi peluang keunggulan kompetitif," dia menjelaskan dalam keterangan resminya, Senin (28/7/2025).

Para CIO dan pemimpin TI semakin dituntut untuk menyediakan infrastruktur komputasi dasar berkinerja tinggi di seluruh bisnis mereka dan menangani kasus penggunaan baru yang lebih menantang, sekaligus menyeimbangkan komitmen keberlanjutan, keterbatasan ruang, dan anggaran.

Banyak yang berupaya membangun data center baru secara langsung untuk memenuhi permintaan dan memadukannya dengan teknologi hemat energi guna meminimalkan dampak lingkungannya.

Sebagai contoh, Superkomputer LUMI (Large Unified Modern Infrastructure), salah satu yang terkuat di Eropa, menggunakan 100% energi hidroelektrik bebas karbon untuk operasinya, dan panas buangannya digunakan kembali untuk memanaskan rumah-rumah di kota terdekat, Kajanni, Finlandia.

Namun, efisiensi energi saja tidak akan cukup untuk memenuhi permintaan AI yang terus meningkat, yang diperkirakan akan meningkatkan kapasitas penyimpanan data center.

Baca Juga: Infinix HOT 60 Pro: HP 2 Jutaan Layar AMOLED, Chipset Gaming Terbaru, Fitur AI Terlengkap

"Kebutuhan energi AI yang lebih besar juga akan membutuhkan desain yang lebih hemat energi untuk membantu memastikan skalabilitas dan memenuhi tujuan lingkungan," ungkap Alexey Navolokin.

Menurutnya, dengan luas data center, lahan, dan jaringan listrik yang hampir mencapai kapasitas, salah satu cara untuk mengoptimalkan desain adalah dengan meningkatkan server lama.

"Data center merupakan investasi yang mahal, dan beberapa CIO dan pemimpin TI mencoba menutup biaya dengan menjalankan hardware mereka selama mungkin," tambah dia.

Akibatnya, sebagian besar data center masih menggunakan hardware yang berusia 10 tahun (Dell) dan hanya memperluas komputasi jika benar-benar diperlukan.

Meskipun membangun data center baru mungkin diperlukan bagi sebagian orang, namun tetap ada peluang signifikan untuk meningkatkan infrastruktur yang ada.

Peningkatan ke sistem yang lebih baru berarti data center dapat menjalankan tugas yang sama dengan lebih efisien.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI