Bukan Xiaomi, Samsung atau Apple, HP China ini Klaim Rajai Pasar Smartphone Q2 2025

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 30 Juli 2025 | 07:41 WIB
Bukan Xiaomi, Samsung atau Apple, HP China ini Klaim Rajai Pasar Smartphone Q2 2025
Ilustrasi smartphone. (freepik.com)

Suara.com - Nama Apple, Samsung, dan Xiaomi sering kita dengar berhasil menyabet pasar smartphone tapi tidak di kuartal II (Q2) 2025 ini.

Salah satu produsen asal China, Huawei kembali menduduki puncak pasar smartphone di China pada Q2 2025 ini.

Meskipun begitu, di tengah kelesuan pasar sebagai salah satu yang terpenting, Apple tetap mengalami pertumbuhan.

Menurut data dari analis pasar teknologi Canalys, melansir laman CNBC Internasional, Rabu (30/7/2025), Huawei mengirimkan 12,2 juta ponsel pintar di China dalam tiga bulan yang berakhir pada bulan Juni.

Angka ini mengalami peningkatan 15 persen secara tahunan (yoy), atau setara dengan 18 persen dari pangsa pasar. 

Hasil ini juga menandai sebagai pertama kalinya Huawei mencetak pemain terbesar berdasarkan pangsa pasar di China, sejak kuartal pertama (Q1) 2024.

Logo Huawei. [Shutterstock]
Logo Huawei. [Shutterstock]

Sementara itu, Apple mengirimkan 10,1 juta ponsel pintar pada kuartal tersebut di China.

Angka ini naik 4 persen secara tahunan dan menduduki peringkat kelima. 

Canalys menyatakan bahwa ini adalah pertama kalinya Apple mencatat pertumbuhan di China sejak kuartal keempat (Q4) 2023.

Baca Juga: 8 Hal yang Wajib Dicek Sebelum Membeli MacBook Bekas

Pengiriman menunjukkan jumlah perangkat yang dikirim ke pengecer. Pengiriman tidak secara langsung berhubungan dengan penjualan, tetapi merupakan tolok ukur permintaan.

Huawei, yang bangkit kembali pada akhir tahun 2023 setelah bisnis ponsel pintarnya lumpuh akibat sanksi AS, telah menggerogoti pangsa pasar Apple.

Sementara itu, pertumbuhan Apple di China dianggap sebagai peliang besar dalam meraup pasar smartphone.

"Raksasa teknologi AS tersebut secara strategis menyesuaikan harga untuk seri iPhone 16 di China, yang membantunya tumbuh," tulis Canalys. 

Tidak tanggung-tanggung berbagai pasar online di China berlomba-lomba berikan potongan harga untuk iPhone 16.

Dari sisi Apple juga menaikkan nilai harga tukar tambah terhadap produk-produknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI