Suara.com - Pertandingan semifinal MSC 2025 hari ini Jumat (1/8/2025) mempertemukan dua tim besar, SRG dan ONIC PH. Bermain 5 game penuh, SRG memastikan menjadi tim pertama di babak grand final MSC 2025.
Di game pertama, SRG langsung menekan sejak early game lewat permainan agresif dari Super Frince yang sukses mencetak first blood.
Namun, ONIC PH cepat merespons dengan koordinasi trio mid lane yang mampu membalikkan tekanan, bahkan sempat menjatuhkan Stormie dua kali di fase awal pertandingan.
Berlanjut saat war di area turtle pecah, SRG sukses membalikkan keadaan dan membuat Brusko dari ONIC harus tumbang lebih dulu.
Mengandalkan tank jungler dalam komposisinya, strategi ONIC PH ini tidak membawa keunggulan di awal permainan. SRG justru tampil semakin solid dengan rotasi rapi dan eksekusi objektif yang presisi.

Setelah sempat mempertahankan base dari dua serangan lord, ONIC PH tak lagi mampu membendung dominasi SRG yang sukses mengunci kemenangan di game pertama dengan mulus.
Di game kedua, ONIC PH tampil dengan gaya permainan berbeda. Kali ini Kingkong berkesempatan menggunakan hero assassin.
Pada perebutan turtle pertama, ONIC PH berhasil membalas tekanan dari SRG dengan mencetak kill penting, bahkan Stormie dari SRG beberapa kali berhasil ditumbangkan secara berturut-turut.
Permainan ONIC PH tampak jauh lebih terstruktur dengan Kelra yang bebas melakukan farming tanpa gangguan.
Baca Juga: Lenovo Pamer Jajaran Perangkat Berteknologi Hybrid AI di MWC 2025, Ada Laptop Layar Lipat
Bermodalkan Granger dengan spell Purify, Kelra tampil menggila dalam war Lord pertama dan berhasil menghabisi empat pemain SRG secara cepat.
ONIC PH yang sebelumnya bermain hati-hati berubah menjadi jauh lebih agresif. Tak butuh waktu lama, Kelra CS mengakhiri pertandingan dengan kemenangan cepat, menunjukkan dominasi penuh dan menyamakan kedudukan di seri semifinal ini.
Memasuki game ketiga, SRG kembali mengambil inisiatif agresif dan menekan ONIC PH sejak menit-menit awal.
Tidak mengulangi kesalahan di game sebelumnya, SRG langsung membatasi ruang gerak Kelra, membuatnya kesulitan untuk farming secara leluasa.
SRG juga aktif merebut vision di area jungle dan river, membuat ONIC PH, terutama Kingkong, kewalahan untuk mendapatkan sumber daya.
Dominasi SRG terus berlanjut sepanjang early hingga mid game. Dengan tekanan konstan dan rotasi cepat, ONIC PH dipaksa bermain defensif dan kehilangan kontrol map secara perlahan.