4 Jam Sehari Main Game? AGI Tawarkan Jurus Jitu Selamatkan Generasi Muda

Muhammad Yunus Suara.Com
Senin, 11 Agustus 2025 | 22:08 WIB
4 Jam Sehari Main Game? AGI Tawarkan Jurus Jitu Selamatkan Generasi Muda
Ilustrasi mendaki gunung di game Roblox. [AI Imagen 4]

Suara.com - Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia Shafiq Husein mengusulkan pemerintah perlu melakukan kebijakan berdasarkan edukasi dan kolaborasi dari komunitas maupun pelaku industri game terkait pelarangan game online.

“Kami memahami kekhawatiran di balik keputusan pelarangan Roblox, namun menilai bahwa kebijakan tersebut membutuhkan pendekatan yang lebih menyeluruh dan berdasar pada edukasi serta kolaborasi,” kata Shafiq ketika dihubungi ANTARA, Senin 11 Agustus 2025.

Shafiq mengatakan pemerintah dan pemangku kebijakan sebaiknya melakukan dialog terbuka bersama komunitas, orang tua, dan pelaku industri game untuk mencari solusi terbaik ketimbang mengambil langkah pelarangan menyeluruh.

Shafiq juga memahami adanya kebijakan pelarangan permainan Roblox dimainkan oleh anak-anak dan mendukung kebijakan untuk melindungi anak dari konten yang tidak sesuai, namun pelarangan total bukan tindakan yang tepat untuk menghadapi tantangan ini.

Ia menyarankan untuk melakukan dialog terkait peningkatan pengawasan orang tua, sistem klasifikasi usia, dan literasi digital agar ekosistem industri gim tetap sehat dan dapat berdampak baik bagi anak-anak.

Ia percaya jika Roblox digunakan dengan pendampingan dan literasi digital yang memadai, akan banyak developer muda Indonesia yang bisa mengembangkan potensi dan kariernya melalui Roblox.

“Roblox adalah platform kreatif yang memungkinkan jutaan anak dan remaja di seluruh dunia untuk belajar pemrograman, desain game, serta kolaborasi digital secara aktif. Banyak developer muda Indonesia yang memulai kariernya dari Roblox,” kata Shafiq.

Shafiq mengatakan AGI sebagai asosiasi siap untuk duduk bersama pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang lebih bijak, terarah, dan edukatif demi ekosistem digital yang sehat dan inklusif bagi generasi muda Indonesia.

Diberitakan bahwa kementerian dan lembaga sepakat meminta pemblokiran game online yang mengandung unsur kekerasan karena berpotensi membahayakan anak-anak.

Baca Juga: Tim Indonesia RRQ GTP Juara 3 Turnamen Delta Force Asia Tenggara, Kalah dari Taiwan-Thailand

Menurut data yang dihimpun Komisi X, sebanyak 65 persen siswa di Indonesia menghabiskan waktu minimal empat jam per hari untuk bermain games daring, belum termasuk waktu yang digunakan untuk mengakses media sosial.

Kondisi ini dinilai berdampak buruk terhadap kesehatan fisik dan prestasi akademik siswa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI