Infografis
Suara.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berencana menerapkan solusi teknologi kecerdasan buatan (AI solution) ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi menerangkan kalau mereka siap mendukung program Danantara lewat AI seperti digital connectivity, digital platform, dan digital service.
"Untuk piloting kami akan menjadi the only AI solution for Danantara," katanya saat konferensi pers di Senyata Senopati, Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Ia menerangkan kalau Danantara saat ini sudah menaungi kurang lebih 1.046 perusahaan. Angka itu dinilainya sangat besar, layaknya sebagai Indonesia dalam skala kecil.
"Danantara itu Indonesia kecil, makanya kenapa untuk AI solution kita, AI BigBox ini, plotting pertama kita adalah meng-AI-kan Danantara," imbuhnya.
Faizal menganggap jika masih ada perusahaan yang tak menggunakan AI, maka produktivitasnya rendah. Agar tak ketinggalan, perusahaan mau tak mau harus menggunakan teknologi akal imitasi itu.
Dia mengibaratkan manusia sebagai pilot, sedangkan AI adalah pendamping atau co-pilot. Jika seorang pilot tidak menggunakan co-pilo, maka dia tidak akan lebih produktif ketimbang pilot yang memakai co-pilot.
"Sama di Danantara, once kita gunakan AI sebagai pendamping headcount di Danantara. Maka hasilnya akan lebih produktif," timpal dia.
Faizal juga tak menutup kemungkinan kalau penggunaan AI di Danantara bisa menggantikan pekerja manusia.
Baca Juga: 39 Persen Anak Muda Korban Scam, Tri Hadirkan Fitur Baru Berteknologi AI Anti-spam dan Scam
"Perkara apakah AI di Danantara nanti menggantikan orang, ya mungkin saja," ucap dia.
Namun Faizal menyebut kalau AI bukan untuk menggantikan pekerja manusia yang sudah ada saat ini. Ia mengibaratkan apabila ada 100 karyawan pensiun, maka penggantinya bisa 15 orang saja berkat AI.
"Karyawan yang pensiun tidak diganti 100 persen oleh newcomers ya, kayak fresh graduate, itu mungkin cuma 15-20 persen saja. Terus yang 80 persen diganti apa? Ya diganti AI," beber dia.
"Jadi sebetulnya tidak ada mengurangi karyawan, hanya saja yang pensiun tidak digantikan 100 persen. Kira-kira seperti itu," jelasnya.
