ITSEC Cybersecurity Summit 2025 Digelar, Konferensi Keamanan Siber Terbesar di Asia Tenggara

Dicky Prastya Suara.Com
Selasa, 26 Agustus 2025 | 20:54 WIB
ITSEC Cybersecurity Summit 2025 Digelar, Konferensi Keamanan Siber Terbesar di Asia Tenggara
ITSEC Cybersecurity Summit 2025 resmi digelar di Jakarta pada 26-28 Agustus 2025. [Suara.com/Dicky Prastya]

Suara.com - PT ITSEC Asia Tbk resmi membuka ITSEC Cybersecurity Summit 2025 di Jakarta pada 26-28 Agustus 2025. Konferensi bertajuk The Largest Critical Infrastructure Cybersecurity Event in Southeast Asia ini melibatkan lebih dari 1.000 peserta.

Presiden Direktur ITSEC Asia, Patrick Dannacher menyatakan kalau ajang tersebut menghadirkan para pembuat kebijakan, pimpinan industri, hingga pakar keamanan siber global untuk membahas tantangan dan ancaman yang semakin berkembang terhadap infrastruktur digital nasional maupun regional.

“Summit ini lebih dari sekadar konferensi, melainkan platform untuk membentuk masa depan keamanan siber di Asia Tenggara,” ujar Patrick dalam konferensi pers yang digelar di Kawasan SCBD, Jakarta (26/8/2025).

Ia menerangkan kalau acara ini digelar untuk menciptakan kerja sama regional yang kuat, pertukaran pengetahuan, serta standar terpercaya di tengah kondisi yang semakin terhubung dan rentannya infrastruktur kritis.

"Karena itu kami bangga dapat mempertemukan para pakar keamanan siber kelas dunia di sini," lanjut dia.

Presiden Komisaris ITSEC Asia, Eko Indrajit menyebut kalau ITSEC  Asia ingin menempatkan Indonesia di garis terdepan keamanan siber global.

"Melalui Cybersecurity Summit 2025, kami ingin memperkuat ketahanan nasional, membangun kepercayaan dalam transformasi digital, serta memposisikan Indonesia sebagai pusat digital yang aman dan terpercaya di Asia Tenggara," paparnya.

Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Slamet Aji Pamungkas menyoroti pentingnya peningkatan kesadaran dan kapasitas lintas sektor.

“Ketahanan siber adalah tanggung jawab bersama. Summit ini memberikan wadah penting untuk berbagi pengetahuan, memperkuat pertahanan, serta memastikan infrastruktur kita tetap tangguh menghadapi risiko siber," imbuhnya.

Baca Juga: BSSN Sebut RUU KKS Masuk Tahap Harmonisasi, Target Selesai Tahun Ini

Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Sri Yanto menekankan pentingnya penguatan kesiapan keamanan siber.

“Infrastruktur kritis adalah jantung kedaulatan bangsa. Melalui kemitraan antara pemerintah dan industri seperti ITSEC Asia, Indonesia dapat lebih baik mengamankan ekosistem digitalnya serta menghadapi ancaman yang terus berkembang," kata dia.

ITSEC: Cybersecurity Summit 2025 akan menampilkan pidato utama dari pejabat tinggi pemerintah dan pakar keamanan siber global yang akan berbagi wawasan mengenai topik mutakhir.

Diskusi itu mencakup kriptografi kuantum, keamanan siber pada sistem medis, hingga studi kasus nyata seperti insiden malware pada sistem kontrol kapal pesiar, serta presentasi dari klien yang menyoroti dampak positif layanan v-CISO terhadap kinerja bisnis.

Salah satu rangkaian acara Summit ini juga terdapat Call for Papers dimana pakar industri dan akademisi, memberikan pandangannya baik dalam lingkungan IT maupun OT yang akan dipresentasikan saat Conference.

Pandangan ini akan membantu membentuk cara industri dan organisasi dalam menghadapi ancaman keamanan informasi dan siber, saat ini maupun di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?