Pasar Ponsel Indonesia Lesu di Q2 2025 Buntut Ekonomi Lemah

Dicky Prastya Suara.Com
Rabu, 03 September 2025 | 21:54 WIB
Pasar Ponsel Indonesia Lesu di Q2 2025 Buntut Ekonomi Lemah
Ilustrasi smartphone (Freepik/freepik)

Suara.com - Firma riset Counterpoint Research mengungkapkan kalau pasar ponsel Indonesia lesu di Q2 2025 periode April hingga Juni. Faktor melemahnya permintaan konsumen dan ketidakpastian ekonomi menjadi alasannya.

Berdasarkan laporan Counterpoint, pengiriman ponsel di Indonesia turun 7 persen secara year over year dari kuartal yang sama tahun lalu, dikutip Rabu (3/9/2025).

Research Associate Counterpoint, Ridwan Kusuma menerangkan kalau permintaan konsumen selama periode musim liburan tahun ini lebh lemah ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Banyak konsumen yang lebih hati-hati dalam berbelanja di tengah ketidakpastian ekonomi.

Menurutnya, permintaan konsumen hanya mampu di segmen HP murah atau entry level dengan rentang harga di bawah 150 Dolar AS atau sekitar Rp 2,4 juta. Segmen ini juga tumbuh 3 persen secara YoY, namun untuk kategori mid-range dan premium menurun tajam.

"Inisiatif pemerintah untuk merangsang konsumsi melalui intensif terutama ditujukan untuk kebutuhan esensial, tidak mampu mengangkat pasar ponsel," kata Ridwan.

Kendati begitu, prospek HP 5G mulai cerah di kuartal ini. Perangkat yang mendukung jaringan generasi kelima itu mencapai rekor tertinggi dengan kontribusi 35 persen dari total pengiriman.

Counterpoint mengatakan kalau pertumbuhan ponsel 5G sebagian besar didorong oleh peluncuran HP murah dengan rentang harga di bawah 150 Dolar AS atau sekitar Rp 2,4 juta. Segmen ini juga menyumbang 13 persen dari total keseluruhan.

Tak hanya itu, Pemerintah juga mendorong para operator seluler untuk mengembangkan internet 5G. XLSmart misalnya, mereka membangun 8.500 Base Transceiver Station (BTS) baru, sedangkan Telkomsel terus memperluas jaringan dengan 112 BTS baru.

Sementara itu Analis Riset Senior Counterpoint, Shilpi Jain memprediksi kalau pangsa pasar ponsel Indonesia bakal membaik berkat situasi makro ekonomi semester dua 2025 karena tumbuhnya kepercayaan konsumen.

Baca Juga: Xiaomi Kuasai Pangsa Pasar Ponsel Indonesia Q2 2025, Samsung Tempel Ketat

Lebih lagi Pemerintah mengklaim kebijakan tarif Trump telah diselesaikan secara positif. Mereka juga mulai banyak menyalurkan insentif ke masyarakat.

"Kami memperkirakan situasi akan membaik sepanjang tahun, dan pasar smartphone Indonesia diperkirakan akan tumbuh pada semester kedua tahun 2025," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?