Secara umum, dampak pembekuan TikTok belum begitu terasa bagi masyarakat. Aplikasi masih bisa diakses, konten masih bisa ditonton, dan pengguna tetap bisa mengunggah video.
Namun, ada beberapa potensi dampak yang perlu diwaspakai bakal terjadi.
1. Pembatasan fitur live streaming
Fitur ini menjadi sorotan utama karena dianggap rawan disalahgunakan. Pemerintah bisa saja menekan TikTok untuk membatasi atau memperketat pengawasan pada live streaming.
2. Ancaman blokir jika tak ada kesepakatan
Jika TikTok tetap menolak memberikan data yang diminta, pemerintah punya dasar hukum untuk mengambil langkah lebih keras, termasuk pemutusan akses.
3. Ketidakpastian bagi kreator dan UMKM
Banyak kreator konten dan pelaku UMKM mengandalkan TikTok untuk menjangkau pasar. Ketidakjelasan status hukum platform ini dapat menimbulkan kecemasan, terutama jika ada potensi pembatasan lebih lanjut.
4. Terganggunya iklim digital
Baca Juga: Komdigi Mau Transaksi HP Second Bisa Balik Nama, Mirip Jual Beli Motor
Kasus TikTok ini bisa menjadi preseden bagi platform digital lain. Pemerintah akan semakin ketat dalam meminta data, sementara perusahaan global biasanya memiliki aturan ketat soal privasi.
Karenanya, bagi masyarakat, sementara ini TikTok masih bisa dinikmati. Pengguna tetap dapat menonton konten hiburan, edukasi, maupun bisnis.
Akan tetapi, publik juga perlu menyadari bahwa kasus ini menyoroti aspek penting yaitu bagaimana platform digital raksasa harus patuh pada regulasi nasional, tanpa mengabaikan kebijakan internal perusahaan.
Demikian itu informasi apa saja dampak usai Tiktok dibekukan. Ke depan, nasib TikTok di Indonesia sangat bergantung pada negosiasi dengan pemerintah.
Apabila tidak ada titik temu, bukan tidak mungkin akses benar-benar diputus. Untuk sementara, pengguna boleh lega karena aplikasi masih berjalan.
Kontributor : Mutaya Saroh