Jangan Sampai Ketinggalan! 8 Oktober 2025 Langit Indonesia Dihiasi Hujan Meteor dan Supermoon

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 08 Oktober 2025 | 16:47 WIB
Jangan Sampai Ketinggalan! 8 Oktober 2025 Langit Indonesia Dihiasi Hujan Meteor dan Supermoon
Ilustrasi Hujan meteor draconid 8 Oktober 2025(freepik)
Baca 10 detik
  • 8 Oktober 2025, puncak Hujan Meteor Draconid terjadi, namun bisa jadi terganggu cahaya Bulan.
  • Bulan masih tampak Supermoon dan mencapai titik terdekat (perigee).
  • Beberapa wilayah alami Hari Tanpa Bayangan (kulminasi utama Matahari).

Suara.com - Pecinta astronomi siap-siap! Langit Indonesia pada 8 Oktober 2025 akan menyuguhkan beberapa pemandangan langka, dari puncak hujan meteor tahunan hingga sisa keindahan fenomena Supermoon.

Tanggal 8 Oktober menjadi momen yang menarik, terutama karena berdekatan dengan peristiwa Bulan Purnama perigee (Supermoon) yang terjadi sehari sebelumnya.

Berikut adalah rangkuman fenomena langit yang patut Anda saksikan.

Puncak Hujan Meteor Draconid

Peristiwa utama yang akan mencapai puncaknya pada malam 8 Oktober 2025 adalah Hujan Meteor Draconid.

Hujan meteor ini terjadi ketika Bumi melintasi jejak puing-puing dari Komet 21P/Giacobini-Zinner. Meskipun tergolong sebagai hujan meteor minor dengan intensitas yang umumnya rendah (sekitar 5-10 meteor per jam).

Ilustrasi meteor draconid [Freepik]
Ilustrasi meteor draconid [Freepik]

Draconid dikenal sering memberikan kejutan. Beberapa tahun sebelumnya, hujan meteor ini sempat berubah menjadi "badai meteor" dengan ribuan meteor per jam, meski kondisi ini jarang terjadi dan sulit diprediksi.

Waktu Puncak: Diperkirakan pada malam 8 Oktober.

Asal (Radian): Berasal dari Rasi Draco, yang berada di langit utara.

Baca Juga: Heboh Jatuh di Cirebon! Ini Jadwal Hujan Meteor 2025 di Indonesia Tak Boleh Dilewatkan

Tantangan: Karena terjadi sehari setelah Supermoon, cahaya Bulan yang sangat terang berpotensi mengganggu

Pengamatan, khususnya untuk meteor yang redup. Anda perlu mencari lokasi yang sangat minim polusi cahaya untuk meningkatkan peluang melihatnya.

Pengaruh Sisa Supermoon dan Perigee Bulan

Meskipun fase penuh (purnama) Supermoon Harvest terjadi pada 7 Oktober 2025, efeknya masih sangat terasa pada 8 Oktober.

Pada 8 Oktober 2025 pukul 19.35 WIB, Bulan akan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi, yang dikenal sebagai perigee, dengan jarak sekitar 359.819 km. Karena berada di titik terdekat, Bulan akan tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari biasanya, sebuah pemandangan yang tak boleh dilewatkan.

Ini adalah waktu terbaik untuk mengabadikan pemandangan Bulan, meskipun cahayanya yang terang akan sedikit meredupkan cahaya Hujan Meteor Draconid. 

Fenomena Lokal: Hari Tanpa Bayangan

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI