Penemuan Sains: Protein Unik Naked Mole Rat Mampu Memperlambat Penuaan dan Kanker

Agung Pratnyawan Suara.Com
Senin, 13 Oktober 2025 | 18:31 WIB
Penemuan Sains: Protein Unik Naked Mole Rat Mampu Memperlambat Penuaan dan Kanker
Ilustrasi mole rat. [Google Gemini Imagen 4]

Suara.com - Tikus tanah tanpa bulu atau naked mole rat yang dikenal berwajah aneh dan tubuh tanpa rambut ternyata menyimpan rahasia besar di balik umur panjangnya.

Hewan bawah tanah yang berasal dari Afrika Timur ini diketahui mampu hidup hampir empat dekade, menjadikannya hewan pengerat berumur paling panjang di dunia.

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari Universitas Tongji, Shanghai, berhasil mengungkap rahasia genetik di balik kemampuan luar biasa hewan ini.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science pada Oktober 2025 itu menyebutkan bahwa tikus tanpa bulu memiliki mekanisme perbaikan DNA unik yang membantu mencegah penuaan dan penyakit yang berhubungan dengan usia.

Dalam tubuh manusia, ketika DNA rusak, sel akan memicu proses alami untuk memperbaikinya menggunakan untaian DNA lain sebagai templat.

Namun, proses ini bisa terganggu oleh protein bernama cGAS (cyclic guanosine monophosphate–adenosine monophosphate synthase), yang justru menghambat penyambungan DNA kembali. Gangguan ini diyakini berperan dalam penuaan dan perkembangan kanker.

Berbeda dengan manusia, tikus tanah tanpa bulu justru memiliki versi protein cGAS yang bekerja secara terbalik. Alih-alih menghambat, protein tersebut membantu memperbaiki DNA yang rusak, menjaga kestabilan genetik, dan mencegah penuaan dini.

“Perbedaan kecil dalam struktur protein ini tampaknya menjadi kunci umur panjang hewan tersebut,” ujar Profesor Gabriel Balmus dari Universitas Cambridge, dikutip dari BBC (9/10/2025).

Menurut Balmus, cGAS bisa diibaratkan seperti “potongan Lego biologis” yang bentuknya serupa pada manusia dan tikus tanpa bulu, tetapi “tersambung dengan cara berbeda sehingga menghasilkan fungsi yang berlawanan.”

Baca Juga: Limbah Plastik Jadi Sensor Air: Terobosan Para Peneliti UGM

Tim peneliti dari Shanghai menemukan bahwa perbedaan tersebut disebabkan oleh empat perubahan kecil pada asam amino di protein cGAS milik tikus tanpa bulu.

Perubahan inilah yang memberi mereka “alat genetika super” untuk memperbaiki DNA di seluruh tubuh dan memperlambat kematian sel.

Dalam uji laboratorium, para ilmuwan memasukkan enzim cGAS milik tikus tanpa bulu ke dalam sel manusia dan tikus biasa. Hasilnya mengejutkan: sel-sel tersebut menjadi lebih efisien dalam memperbaiki DNA dan menunjukkan tanda-tanda penuaan yang lebih lambat.

Tak hanya itu, ketika gen cGAS tikus tanpa bulu disisipkan ke dalam lalat buah (Drosophila), serangga tersebut hidup 10 hari lebih lama dari biasanya, peningkatan signifikan mengingat umur lalat buah hanya sekitar 40 hari.

Eksperimen juga dilakukan pada tikus hidup, dan hasilnya menunjukkan bahwa tikus yang dibekali versi cGAS milik naked mole rat tampak lebih sehat, tidak cepat menua, dan memiliki rambut yang lebih awet dibandingkan kelompok kontrol.

Temuan ini membuka kemungkinan baru dalam dunia biomedis. Jika mekanisme unik ini bisa “direkayasa ulang” pada manusia, para ilmuwan percaya hal itu dapat membantu memperlambat proses penuaan dan mencegah penyakit yang berkaitan dengan usia seperti kanker, dementia, dan radang sendi.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI