Grokipedia Milik Elon Musk Picu Kontroversi, Disebut Wikipedia Versi AI

Husna Rahmayunita Suara.Com
Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:19 WIB
Grokipedia Milik Elon Musk Picu Kontroversi, Disebut Wikipedia Versi AI
Grokipedia, ensiklopedia yang ditenagai oleh Grok AI (Grokipedia)

Suara.com - Setelah sukses dengan mobil listrik, roket antariksa, dan media sosial X (sebelumnya Twitter), Elon Musk meluncurkan proyek terbarunya Grokipedia, sebuah ensiklopedia daring berbasis kecerdasan buatan (AI) yang disebut-sebut sebagai pesaing langsung Wikipedia.

Platform ini resmi diluncurkan pada Senin (28/10/2025) dan langsung menjadi bahan perbincangan karena kemiripannya yang mencolok dengan Wikipedia.

Situs ini hadir dengan tampilan sederhana — halaman utama menampilkan kolom pencarian besar, dan setiap entri berisi judul, subjudul, serta sumber seperti pada Wikipedia. Namun, ada satu hal yang membuat banyak pengguna heran: sebagian besar kontennya ternyata diambil langsung dari Wikipedia itu sendiri.

The Verge mengungkap bahwa beberapa halaman di Grokipedia secara terang-terangan mencantumkan catatan di bagian bawah: “Konten ini diadaptasi dari Wikipedia, berlisensi di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0.”

Bahkan, beberapa entri seperti PlayStation 5, MacBook Air, dan Lincoln Mark VIII terlihat hampir identik dengan versi Wikipedia — dari kalimat hingga struktur paragrafnya.

Lauren Dickinson, juru bicara Wikimedia Foundation, organisasi nirlaba yang mengelola Wikipedia, menyindir dengan halus. “Bahkan Grokipedia pun butuh Wikipedia untuk ada,” katanya.

Dickinson menegaskan bahwa Wikipedia telah menjadi tulang punggung pengetahuan internet sejak 2001, dibangun oleh komunitas sukarelawan dengan transparansi dan independensi penuh — tanpa iklan dan tanpa menjual data pengguna.

Elon Musk sebelumnya menjanjikan bahwa Grokipedia akan menjadi “peningkatan besar-besaran” dibanding Wikipedia, dengan akurasi dan kedalaman informasi yang lebih baik.

Menurut Musk, Grok — chatbot AI yang menjadi otak di balik Grokipedia — akan melakukan pemeriksaan fakta otomatis di setiap artikel.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Siap Hadapi AI, dari SDM hingga Perkuat Keamanan Siber

Namun, banyak pihak skeptis dengan klaim tersebut. AI seperti Grok dikenal sering menghasilkan informasi palsu atau tidak akurat.

Bahkan, Grok sendiri pernah menimbulkan kontroversi karena menyebarkan ujaran kebencian dan pernyataan positif tentang Adolf Hitler awal tahun ini.

Roxana Radu, pakar kebijakan digital dari Universitas Oxford, mengatakan kepada DW (29/10/2025) bahwa Grokipedia tampak “beroperasi dengan model pengumpulan informasi yang tidak transparan.” Ia menambahkan, “Tanpa keterlibatan editor manusia, sulit memastikan keakuratan dan objektivitas konten yang ditampilkan.”

Wikipedia mengandalkan kolaborasi komunitas global. Siapa pun bisa mengedit, meninjau, dan memperbaiki kesalahan dengan mekanisme pengawasan yang terbuka.

Sebaliknya, Grokipedia saat ini tidak memberikan opsi bagi pengguna untuk mengedit. Tombol “edit” hanya muncul di beberapa halaman, dan bahkan ketika diklik, pengguna hanya bisa melihat revisi yang telah disetujui sebelumnya tanpa tahu siapa yang melakukannya.

Dalam beberapa topik sensitif, Grokipedia juga dinilai memihak. Misalnya, pada artikel tentang perubahan iklim, Wikipedia menegaskan bahwa ada “konsensus ilmiah hampir bulat” bahwa pemanasan global disebabkan oleh aktivitas manusia.

Namun, Grokipedia menulis versi berbeda, dengan nada skeptis: “Sebagian pihak berpendapat bahwa klaim mengenai konsensus ilmiah sering melebih-lebihkan kesepakatan karena seleksi data dalam tinjauan literatur.”

Versi Grokipedia juga menuduh media dan organisasi lingkungan seperti Greenpeace “memperbesar ketakutan publik” melalui “narasi eksistensial yang tidak selalu berbasis bukti empiris.”

DW menuliskan bahwa motivasi Musk mendirikan Grokipedia tidak hanya bersifat bisnis, tapi juga ideologis. Ia menilai Wikipedia “terlalu condong ke kiri” dan pernah menyebutnya “Wokepedia” — istilah yang digunakan untuk menyindir pandangan liberal.

Filippo Trevisan, profesor komunikasi publik dari American University di Washington D.C., mengatakan bahwa Grokipedia mungkin merupakan upaya Musk untuk menyediakan alternatif bagi kelompok konservatif di Amerika.

“Tujuannya bukan uang, tapi ideologi. Musk ingin menciptakan sumber informasi yang ia anggap lebih netral — meski belum tentu benar-benar demikian,” ujarnya.

Namun, banyak akademisi meragukan konsep “netralitas” versi AI. Trevisan menambahkan, “Kita tidak tahu apa yang terjadi di dalam sistem algoritma Grok. Tanpa transparansi, sulit bagi publik memverifikasi alasan di balik munculnya suatu informasi.”

Saat ini, Grokipedia memiliki sekitar 885.000 artikel, jauh lebih sedikit dibanding Wikipedia yang mencapai 7 juta halaman dalam bahasa Inggris.

Versi situs yang baru diluncurkan ini masih dalam tahap uji coba (v0.1). Musk berambisi memperluasnya hingga melampaui Wikipedia dalam “kedalaman dan akurasi” pada 2026.

Namun, para pengamat menilai ambisi tersebut belum sebanding dengan kualitas yang ditunjukkan. “Grokipedia kadang terasa seperti kumpulan potongan ide dan konsep yang tidak saling terhubung,” ujar Radu. “Alih-alih memberikan pemahaman menyeluruh, ia justru membuat pembaca kehilangan konteks besar.”

Radu juga menilai Grokipedia terlalu sering mengandalkan sumber-sumber tak terverifikasi seperti blog atau forum daring, ketimbang publikasi akademis atau media arus utama.

Meski dikritik bias oleh berbagai pihak, Wikipedia tetap menjadi rujukan pengetahuan paling tepercaya selama lebih dari dua dekade.

Dickinson menegaskan, kekuatan Wikipedia terletak pada “pengetahuan yang diciptakan manusia” dan proses kolaborasi terbuka.

“AI seperti Grokipedia tetap membutuhkan fondasi dari pengetahuan manusia untuk belajar. Tanpa Wikipedia, mungkin proyek seperti ini tidak akan ada,” ujarnya.

Seiring mendekati ulang tahunnya yang ke-25, Wikipedia berkomitmen untuk tetap menyediakan informasi gratis dan netral bagi miliaran pengguna di seluruh dunia.

Sementara itu, Grokipedia masih harus membuktikan apakah visinya tentang “ensiklopedia AI tanpa bias” benar-benar bisa menggantikan kerja keras jutaan editor sukarelawan yang menjaga akurasi pengetahuan selama ini.

Kontributor : Gradciano Madomi Jawa

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI