-
Kaspersky mencatat lebih dari 142 juta upaya phishing diblokir pada kuartal II 2025, meningkat 3,3% dari kuartal sebelumnya.
-
Phishing kini makin berbahaya karena didorong teknologi AI, seperti deepfake, kloning suara, dan bot pintar yang meniru komunikasi manusia.
-
Penjahat siber mulai menargetkan data sensitif baru seperti biometrik dan tanda tangan digital, yang berisiko tinggi bagi keamanan individu dan bisnis
Dengan menggunakan CAPTCHA, halaman-halaman palsu ini mengecoh algoritma anti-phishing, karena keberadaannya sering dikaitkan dengan platform tepercaya, sehingga menurunkan kemungkinan deteksi.
![Ilustrasi kecerdasan buatan. [Unsplash]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/06/55384-ilustrasi-kecerdasan-buatan.jpg)
Peralihan serangan
Fokus telah bergeser dari kata sandi ke data yang tidak dapat diubah.
Penyerang menargetkan data biometrik melalui situs-situs palsu yang meminta akses kamera ponsel pintar dengan dalih seperti verifikasi akun, menangkap pengenal wajah atau biometrik lainnya yang tidak dapat diubah.
Ini digunakan untuk akses tidak sah ke akun-akun sensitif atau dijual di dark web.
Demikian pula, tanda tangan elektronik dan tulisan tangan, yang penting untuk transaksi hukum dan keuangan, dicuri melalui kampanye phishing yang meniru platform seperti DocuSign atau mendorong pengguna untuk mengunggah tanda tangan ke situs-situs palsu, yang menimbulkan risiko finansial dan reputasi yang
signifikan bagi bisnis.
“Konvergensi AI dan taktik mengelak telah mengubah phishing menjadi tiruan komunikasi sah yang hampir alami, menantang bahkan bagi pengguna yang paling waspada sekalipun," ujar Olga Altukhova, pakar keamanan di Kaspersky.
Menurunya, penyerang tidak lagi puas dengan mencuri kata sandi, mereka menargetkan data biometrik, tanda tangan elektronik dan tulisan tangan, yang berpotensi menciptakan konsekuensi jangka panjang yang menghancurkan.
Dia menambahkan, dengan mengeksploitasi platform tepercaya seperti Telegram dan Google Translate, serta mengadopsi alat seperti CAPTCHA, penyerang dapat melampaui pertahanan tradisional.
Baca Juga: Awas! Nonton Demon Slayer Gratis Bisa Jadi Jebakan Penjahat Siber!
"Pengguna harus semakin skeptic dan proaktif agar tidak menjadi korban,” pungkasnya.