Pakar Ungkap Pasar Gadget 2026 Bakal Meledak, Tapi Ada Syarat Penting

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 26 November 2025 | 20:46 WIB
Pakar Ungkap Pasar Gadget 2026 Bakal Meledak, Tapi Ada Syarat Penting
Ilustrasi smartphone. [Unsplash/Creative Christians]
Baca 10 detik
  • Pasar gadget Indonesia diprediksi tumbuh pada 2026 didukung tren kuat kuartal II dan III 2025.
  • Pertumbuhan e-commerce diprediksi tetap berlanjut pada 2026 meski beberapa platform besar telah tutup.
  • Inovasi berkelanjutan, seperti penerapan AI, diperlukan untuk menjaga ekosistem digital tetap berkembang.

Suara.com - Pasar gadget di Indonesia diprediksi belum akan kehilangan tenaga di tahun 2026. 

Tren pertumbuhan yang terlihat sepanjang kuartal II dan III 2025 jadi sinyal kuat bahwa industri ini masih punya napas panjang.

“Berpatokan pada dua kuartal tersebut, kami optimis di tahun 2026 nanti masih ada peningkatan pertumbuhan,” ujar Bramantiyoko Sasmito, Director Tech and Durables Commercial Lead NielsenIQ Indonesia, dalam acara Selular Editor’s Choice 2025 dan Digital Economy & Telco Outlook 2026.

Namun, ia mengingatkan bahwa optimisme itu tetap butuh ‘bahan bakar’. 

Brand perlu menghadirkan produk yang benar-benar dicari pengguna, mulai dari ketahanan perangkat, kualitas yang makin baik, hingga membangun rasa percaya di tengah persaingan yang makin ketat.

Di sisi lain, dinamika e-commerce juga ikut mempengaruhi ekosistem gadget di Indonesia. Meski beberapa platform besar tumbang, Arnold Sebastian Egg, Founder & CEO Toco, tetap yakin pasar digital belum habis bensin.

ilustrasi belanja online [pexels/cottonbro studio]
ilustrasi belanja online [pexels/cottonbro studio]

“Saya masih meyakini e-commerce masih tetap bertumbuh di Indonesia untuk tahun 2026, meski banyak yang sudah tutup saat ini,” ujarnya di Jakarta, Rabu (26/11/2025).

Toco yang baru berusia setahun pun mengandalkan improvisasi agresif dan sistem tanpa biaya administrasi untuk membantu UMKM ikut berkembang.

Improvisasi serupa juga disorot Kelik Fidwiyanto, Channel Partnership Senior Specialist DANA. 

Baca Juga: Cloud ERP Canggih Ubah Cara Kerja Industri Ini

Menurutnya, teknologi finansial tak bisa bertahan tanpa inovasi berkelanjutan, salah satunya lewat AI.

“Di DANA juga sudah menerapkan teknologi AI untuk berbagai keperluan pelanggan hingga mengantisipasi penipuan scam. Kami juga sudah mengembangkan QRIS Tap bisa pengguna pakai,” jelasnya.

Meski sektor digital terlihat optimis, tantangan ekonomi makro tetap membayangi. 

Pengamat ekonomi LPEM UI, Teuku Riefky, mengingatkan bahwa ekonomi nasional berpotensi stagnan jika isu ketenagakerjaan dan investasi tidak dibenahi.

“Perlu banyak investasi jika ingin membuka sebanyak-banyaknya lapangan pekerjaan, dan untuk membuka investasi maka perlu kepastian hukum,” tegasnya.

Sementara itu, CEO & Editor in Chief Selular Media Network, Uday Rayana, menilai prospek ekonomi digital 2026 tetap cerah meski dunia sedang melambat.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI