- Sharp Indonesia memperluas program daur ulang dengan meresmikan Reverse Vending Machine (RVM) kedua di Plaza Indonesia.
- RVM pertama di Mal Artha Gading berhasil mengumpulkan 2.065,98 kg sampah plastik dalam satu tahun operasional.
- Botol plastik yang terkumpul melalui mesin RVM akan diolah menjadi poin belanja dan beragam merchandise melalui kemitraan.
Dari Botol Menjadi Merchandise
![Kolaborasi Sharp Indonesia, Plaza Indonesia, dan Plasticpay hadirkan Reverse Vending Machine (RVM), di Jakarta, Rabu (3/12/2025). [Suara.com/Dythia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/12/03/10597-reverse-vending-machine-rvm.jpg)
Botol plastik yang terkumpul dari RVM tidak hanya didaur ulang, tetapi juga akan diolah menjadi berbagai merchandise lewat kolaborasi lanjutan bersama Plasticpay.
Ke depan, Sharp juga membuka peluang untuk berkolaborasi dengan lebih banyak pihak, termasuk dalam pengolahan sampah elektronik.
“Rencananya kita mau menggandeng pihak-pihak lain untuk nanti mengolah sampah elektronik,” ujarnya.
Plaza Indonesia menyambut baik hadirnya RVM sebagai bagian dari upaya memperkuat budaya daur ulang di lingkungan urban.
“Kolaborasi dengan Sharp dan Plasticpay merupakan langkah konkret kami untuk memperluas fasilitas daur ulang dan mengajak para pengunjung berkontribusi langsung terhadap pengurangan sampah plastik,” ungkap Pitra Zayanoza, Financial Controller General Manager Plaza Indonesia.
Sementara itu, Plasticpay menilai data satu tahun terakhir membuktikan bahwa masyarakat memiliki kesadaran tinggi bila diberi fasilitas yang praktis.
“Data satu tahun terakhir menunjukkan bahwa masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi jika diarahkan melalui solusi yang praktis dan terukur,” kata Yan Kurniawan, COO Plasticpay.
Yan optimistis penempatan RVM di Plaza Indonesia akan memperkuat ekosistem daur ulang dan meningkatkan volume plastik yang berhasil dikumpulkan.
Baca Juga: Sharp Bawa Hello Kitty dan Kuromi ke Empat Kota! Intip Kemeriahan Roadshow Teknologi Ala Jepang
Sharp berharap semakin banyak mesin RVM di ruang publik dapat membuat masyarakat lebih aktif dalam mengurangi sampah plastik.
Perusahaan menegaskan bahwa gerakan keberlanjutan bukan sekadar kampanye, melainkan investasi masa depan untuk mendukung budaya hidup ramah lingkungan di Indonesia.
