- Samsung membatalkan peluncuran Galaxy S26 Edge pada 2026 karena penjualan lemah desain ultra-tipis.
- Pengembangan penerus Galaxy S25 Edge dihentikan akibat minat konsumen rendah terhadap desain sangat ramping.
- Konsumen lebih mengutamakan daya tahan baterai dan fungsionalitas dibandingkan profil ponsel sangat tipis.
Suara.com - Menjelang penutupan tahun, Samsung dikabarkan batal meluncurkan Galaxy S26 Edge, pada acara besarnya nanti di 2026.
Kabarnya, Samsung akan mundur dari tren hp ultra-tipis yang akhir-akhir ini marak di industry.
Dilansir dari laman Gizmochina, Selasa (23/12/2025), menurut laporan terbaru, perusahaan asal Korea Selatan itu telah menghentikan pengembangan penerus Galaxy S25 Edge.
Alasannya, dikatakan karena penjualan yang lemah dan minat konsumen yang terbatas pada desain ultra-tipis.
Rumor sebelumnya menunjukkan Samsung mempertimbangkan untuk mengganti Galaxy S26+ dengan model Edge yang diperbarui pada tahun 2026.
Rencana tersebut kemudian bergeser dan perusahaan lebih mengambil sikap menunggu dan melihat.
Sekarang, sumber terbaru menunjukkan proyek tersebut telah dibatalkan sepenuhnya.
Galaxy S25 Edge sangat fokus pada pencapaian profil ultra-tipis. Pilihan desain tersebut datang dengan kompromi besar.
![Galaxy S25 Edge. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/24/56352-galaxy-s25-edge.jpg)
Daya tahan baterai dari unit 3.900mAh menuai kritik karena kurang memadai untuk penggunaan sehari-hari.
Baca Juga: 5 Pilihan HP dengan Chipset Snapdragon 820, Performa Ngebut Harga di Bawah Rp3 juta
Kompromi lain dari desain ramping adalah fleksibilitas kamera.
Pasalnya, pada Galaxy S25 Edge tidak memiliki lensa telefoto, sementara iPhone Air hanya memiliki satu sensor belakang.
Secara keseluruhan, lensa tambahan, daya tahan baterai seharian penuh, dan pembuangan panas yang lebih baik tampaknya lebih penting bagi pembeli daripada desain ultra-tipis dan ringan.
Menurut laporan dari bulan Oktober, Apple mengurangi produksi iPhone Air sebanyak satu juta unit.
Tanpa dorongan kuat dari pesaing utamanya, Samsung mungkin melihat sedikit alasan untuk berinvestasi lebih lanjut dalam kategori khusus dengan permintaan terbatas.
Meskipun baterai yang lebih besar dikatakan sedang dipertimbangkan untuk model Edge generasi berikutnya, masih belum jelas apakah itu cukup untuk menawarkan daya tahan baterai seharian penuh dan mengubah sentimen pembeli.
Untuk saat ini, Samsung diperkirakan akan fokus pada desain unggulan yang lebih seimbang.
Situasi ini menunjukkan pergeseran industri yang lebih luas.
Meskipun hp ultra-tipis menarik perhatian, konsumen terus memprioritaskan daya tahan baterai, kinerja, dan kegunaan secara keseluruhan.
Jika tren saat ini berlanjut, tahun 2026 dapat menandai jeda atau bahkan menjadi akhir dari eksperimen unggulan hp ultra-tipis untuk Samsung dan Apple.