- Ekosistem aset digital DRX melaksanakan proses pembakaran token sebesar 10% total suplai pada 25 Desember 2025.
- Pembakaran token ini dilakukan secara terbuka dan dapat diverifikasi langsung oleh publik melalui data *on-chain*.
- Tujuan utama langkah ini adalah transparansi dan menjaga keseimbangan DRX sebagai token utilitas untuk pengembangan stabil.
Suara.com - Di penghujung tahun 2025, ekosistem aset digital DRX melakukan langkah berani untuk menunjukkan komitmen mereka pada keterbukaan informasi.
Tepat pada 25 Desember 2025, perusahaan resmi mengeksekusi proses token burn, sebesar 10 persen dari total suplai maksimumnya, atau setara dengan 5.000.000.000 token DRX.
Bagi para pegiat teknologi blockchain, istilah token burn atau pembakaran token bukanlah hal baru.
Namun, aset kripto ini membawa pendekatan berbeda dengan melakukannya secara terbuka dan bisa dipantau langsung oleh siapa saja secara on-chain.
Artinya, proses penghapusan aset ini bukan sekadar klaim di atas kertas, melainkan data nyata yang terekam secara permanen di dalam jaringan blockchain.
Founder DRX Token, Kash Topan, menjelaskan bahwa transparansi adalah fondasi utama yang ingin mereka bangun sejak awal.
Menurutnya, kepercayaan publik hanya bisa diraih jika setiap langkah teknis bisa dipertanggungjawabkan.
![Ilustrasi Aset Kripto. [ChatGPT]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/04/98658-aset-kripto.jpg)
“Kami ingin publik memahami apa yang kami lakukan dan mengapa kami melakukannya. Burn ini bukan hanya angka, tetapi bagian dari sistem tata kelola yang bisa diaudit,” ungkap Kash Topan dalam keterangannya, Jumat (26/12/2025).
Secara teknis, proses ini dilakukan dengan mengirimkan miliaran token tersebut ke sebuah alamat khusus (sering disebut dead address) yang tidak memiliki kunci akses.
Baca Juga: Benteng Baru Aset Digital: UU P2SK Bakal 'Sulap' Kripto Lokal Jadi Lebih Kokoh dan Berdaulat!
Hasilnya, token-token tersebut akan terkunci selamanya dan keluar dari peredaran secara permanen.
Pengguna bisa melihat detail transaksi ini melalui penelusur blok (block explorer) sebagai bukti nyata validitas prosesnya.
Meski sering dikaitkan dengan fluktuasi harga, pihak aset kripto ini menegaskan bahwa langkah ini bukan untuk memicu spekulasi pasar.
Fokus utamanya adalah menjaga keseimbangan fungsi DRX sebagai token utilitas yang mendukung berbagai fitur dalam ekosistem digital mereka.
Dengan jumlah suplai yang lebih terukur, pengembangan fitur baru diharapkan bisa berjalan lebih stabil dan sinkron.
Momen pembakaran token di akhir tahun ini juga menjadi simbol refleksi bagi perusahaan.