Kebalikan dari Big Bang, Alam Semesta Disebut Akan Kiamat dengan Teori Big Crunch

Yulita Futty Suara.Com
Rabu, 06 Agustus 2025 | 06:00 WIB
Hasil foto dari teleskop James Webb milik NASA yang menampilkan kosmos alam semesta raya, dirilis pada 12 Juli 2022. NASA, ESA, CSA, STScI, Webb ERO Production Team/Handout via REUTERS [via REUTERS/NASA]

Suara.com - Perbincangan tentang kiamat atau akhir zaman memang selalu menarik perhatian. Namun, bukan hanya dalam konteks religi atau film fiksi ilmiah, para ilmuwan kosmologi pun memiliki beberapa teori mengerikan tentang bagaimana alam semesta bisa berakhir.

Salah satu teori yang paling dramatis dikenal sebagai Big Crunch, atau Remukan Besar. Dalam skenario ini, alam semesta yang terus mengembang sejak peristiwa Big Bang 13,8 miliar tahun lalu suatu saat akan berhenti mengembang.

Seperti bola yang dilempar ke atas dan mencapai puncaknya, gravitasi akan mengambil alih dan menarik seluruh alam semesta kembali ke titik awal. Galaksi-galaksi yang kini saling menjauh dengan kecepatan tinggi diperkirakan akan mulai bergerak saling mendekat.

Tabrakan antar bintang dan planet akan terjadi dalam skala besar. Langit malam akan berubah drastis, dan suhu alam semesta akan meningkat tajam. Pada titik akhir, seluruh materi akan terkompresi ke dalam satu titik super panas dan padat yang disebut singularitas—kebalikan dari Big Bang.

Selengkapnya dalam video ini.

Host/Video Editor: Nathan/Matthew

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI