Sutradara Merah Putih One For All Buka Suara oal Dana Fantastis: Andai Punya Rp6,7 Miliar, Pasti...

Selasa, 12 Agustus 2025 | 13:05 WIB
Endiarto, produser eksekutif sekaligus sutradara film Merah Putih One For All saat ditemui di kantornya di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 12 Agustus 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]

Suara.com - Di tengah kontroversi yang menyelimuti filmnya, sutradara "Merah Putih One For All", Endiarto, menanggapi salah satu isu paling panas, yakni rumor anggaran produksi yang mencapai Rp6,7 miliar. 

Dengan tegas, Endiarto membantah kabar tersebut dan menyebutnya tidak masuk akal.

Endiarto menegaskan bahwa filmnya dibuat tanpa modal besar dan murni atas dasar gotong royong. 

Dia bahkan berandai-andai, jika memang memiliki dana sebesar itu, filmnya tidak akan kesulitan mendapatkan layar bioskop.

"Kalau ada (anggaran Rp6,7 miliar), saya enggak akan, hari ini bisa tayang 400 layar," ujar Endiarto saat ditemui awak media di kantornya, Pusat Perfilman H. Usmar Ismail di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 12 Agustus 2025.

"Oh, kalau punya budget segitu pasti (tayang 400 layar). Iya jelas dong," ucapnya menyambung.

Menurutnya, kendala terbesar yang dihadapi timnya justru pada biaya-biaya teknis yang tidak bisa dinegosiasikan dengan bioskop, seperti pembuatan DCP (Digital Cinema Package) dan cetak poster. 

Inilah alasan utama mengapa filmnya hanya mampu tayang di 16 layar, meskipun permintaan dari berbagai jaringan bioskop cukup banyak. "Biaya yang paling gede buat kami yang tidak bisa dibayar terima kasih apa? DCP sama poster. Itu yang harus kita bayar," tambah dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI