Jogja, Kota Antara Romantisme dan Realita

Yulita Futty Suara.Com
Senin, 08 Desember 2025 | 12:45 WIB
Potret Jogja dari foto angkasa. (Twitter)

Suara.com - Jogja, katanya terbuat dari rindu, pulang dan angkringan. Sangat menggambarkan perasaan mahasiswa perantau atau pekerja yang tinggal di Jogja. Kota yang nyaman ini punya 'magic' tersendiri bagi mereka yang tersihir kota yang penuh romantisme ini.

Namun di saat yang bersamaan, romantisme itu tidak bisa membayar murah begitu saja biaya yang harus dikeluarkan jika hidup di kota ini. Jogja terkenal murah di kalangan wistawan, namun tidak bagi kita yang hidup dan tinggal di sini.

Biaya hidup dan pendapatan tidak sinkron. UMR Jogja dengan biaya hidupnya yang kian mahal, harus memutar otak para perantau yang ingin memutuskan "Oke aku pilih kamu Jogja. atau bye Jogja, kamu nyaman tapi bukan untuk tinggal".

Video ini akan membahas mengenai fenomena dilematis mengenai Jogja. Simak sampai habis siapa tahu kamu juga sedang dilematis juga.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI