Libur Panjang, Aliran Modal Asing Kabur dari Indonesia Mencapai Rp 4,48 Triliun

Jum'at, 06 Juni 2025 | 13:22 WIB
Libur Panjang, Aliran Modal Asing Kabur dari Indonesia Mencapai Rp 4,48 Triliun
Modal asing masuk tembus Rp8,99 triliun (Foto: Bank Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang keluar selama sepekan. Direktur Eksekutif Komunikasi BI Ramdan Denny mengatakan berdasarkan data transaksi 2 – 4 Juni 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp4,48 triliun.

" Aliran modal asing yang keluar terdiri dari jual neto sebesar Rp3,98 triliun di pasar saham dan Rp5,69 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) serta beli neto sebesar Rp5,19 triliun di pasar SBN," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (6/6/2025).

Lalu, selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 4 Juni 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp46,67 triliun di pasar saham dan Rp19,34 triliun di SRBI. Serta beli neto sebesar Rp46,70 triliun di pasar SBN.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," katanya.

Dementara itu, nilai tukar rupiah dibuka menguat di level Rp16.250 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (5/6), dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Rabu (4/6) di level Rp16.285 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS (DXY) tercatat melemah ke level 98,79 pada akhir perdagangan Rabu (4/6).

DXY merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama antara lain euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

Imbal hasil atau yield SBN 10 tahun turun ke level 6,78 persen pada Kamis (5/6) pagi, dari sebelumnya 6,81 persen pada akhir perdagangan Rabu (4/6).Sedangkan, imbal hasil US Treasury Note 10 tahun turun ke level 4,355 persen pada akhir perdagangan Rabu.

-Penutupan Rupiah 

Sebelumnya, nilaj tukar rupiah kembali menguat di hari kedua pada perdagangan terakhir pekan ini. Kamis (5/6), kurs rupiah spot ditutup pada Rp 16.284 per dolar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah spot menguat 0,07% ketimbang penutupan perdagangan kemarin di angka Rp 16.295 per dolar AS.  

Baca Juga: Sri Mulyani Siap Top Up Dana ke BUMN untuk Jalankan Program Diskon Tarif Tol dan Transportasi

Kurs rupiah mengakumulasi penguatan 0,26% pekan ini ketimbang posisi Rp 16.327 per dolar AS pada Jumat (30/5) lalu. Kurs rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) hari ini pun menguat ketimbang penutupan perdagangan kemarin. Kurs rupiah Jisdor hari ini ditutup Rp 16.277 per dolar AS.

Kurs rupiah Jisdor menguat 0,17% ketimbang penutupan perdagangan kemarin di Rp 16.305 per dolar AS. Kurs rupiah Jisdor menguat 0,14% dalam empat hari perdagangan terakhir.

Rupiah menguat bersama mayoritas mata uang Asia pada hari ini. Ringgit Malaysia mencatat penguatan terbesar, yakni 0,44%.  Penguatan ringgit disusul oleh peso Filipina sebesar 0,32% dan won Korea yang menguat 0,37%. Baht Thailand menguat 0,31% terhadap dolar AS.

Dolar Taiwan menguat 0,16%. Rupee India juga menguat 0,13%. Dolar Singapura menguat 0,12% dan rupiah menguat tipis 0,07%.

Tiga mata uang Asia justru melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang tertekan 0,28% menghadapi dolar As. Yuan China terkoreksi 0,33% dan dolar Hong Kong melemah tipis 0,001%.

Sementara indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia menguat tipis ke 98,82 dari posisi kemarin di 98,78.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI