QRIS Bakal Uji Coba di China dan Arab Saudi

Jum'at, 06 Juni 2025 | 13:10 WIB
QRIS Bakal Uji Coba di China dan Arab Saudi
QRIS pembayaran
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank Indonesia (BI) menekankan pembayaran digital semakin banyak digunakan. Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa sejak diluncurkannya Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025–2030, Indonesia telah mencatat sejumlah pencapaian penting. 

"Tentu saja kita tidak boleh lengah, kita harus bersama terus mendorong digitalisasi nasional ke depan. Inovasi digital juga berkembang cepat dengan semakin banyak berkembangnya artificial intelligence, virtual reality dan berbagai layanan pembayaran secara digital,”kata Perry dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (6/6/2025)

Kata dia, lebih dari 56 juta pengguna dan 38 juta merchant QRIS, yang mayoritas merupakan pelaku UMKM. QRIS juga telah terinterkoneksi lintas negara dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand. QRIS akan terhubung dengan Jepang mulai 17 Agustus 2025, dan akan segera diuji coba untuk Tiongkok dan Arab Saudi. 

" Pertumbuhan pesat transaksi BI-Fast yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal,"katanya.

Dia menekankan pentingnya penguatan sistem perlindungan dalam transformasi digital. Menurutnya, aspek manajemen risiko, keamanan data, dan perlindungan konsumen harus terus ditingkatkan seiring dengan laju inovasi.

" Ini juga kita harus perkuat kecepatan digitalisasi dibarengi dengan manajemen risiko, market conduct dan customer protection. Untuk itulah kita harus bersinergi,” tambah Perry.

Apalagi, pihaknya bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan terus mendorong kolaborasi lintas instansi. Terutama, dengan Kementerian/Lembaga (K/L) untuk memperkuat ekosistem pembayaran digital nasional yang aman dan berkelanjutan.

Selain itu, implementasi Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) untuk interoperabilitas antarpelaku semakin meningkat. Salah satunya, elektronifikasi program sosial dan Kartu Kredit Indonesia guna mendukung transaksi pemerintah di pusat dan daerah.

Tidak hanya itu , reformasi regulasi untuk memperkuat industri pembayaran nasional. Namun, kecepatan digitalisasi juga merupakan tantangan. 

Baca Juga: Pertumbuhan Lesu, Bank Indonesia Turunkan Proyeksi Pembiayaan Syariah Tahun Ini

"Oleh karena itu, dalam BSPI 2030, BI fokus pada inisiatif 4I + RD, yaitu modernisasi infrastruktur pembayaran ritel, wholesale, dan data; konsolidasi industri sistem pembayaran nasional; inovasi yang diiringi manajemen risiko, market conduct, dan pelindungan konsumen; kerjasama internasional; dan pengembangan Rupiah Digital,"tegasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyampaikan bahwa pengembangan sektor keuangan yang terintegrasi dan berbasis digital di Indonesia dapat meningkatkan inklusi dan literasi keuangan yang akan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Serta meningkatkan efisiensi pasar keuangan, hingga memperkuat daya saing. 

"Dengan demikian, dalam rangka mendorong inovasi di Ekosistem Keuangan Digital, kegiatan Hackathon ini akan menjadi jembatan penghubung dalam pengembangan inovasi keuangan digital  dan menjadi solusi kreatif untuk menciptakan kesejahteraan dan kemajuan  masyarakat Indonesia," bebernya.

Sebagai informasi, BI-OJK menggelar acara Hackathon 2025 yang merupakan ajang kompetisi inovasi layanan keuangan digital bertema “Empowering the Future: Innovating Digital Services and Financial Solutions for Inclusive Growth and Resilient Economy". Kompetisi ini terbuka bagi masyarakat umum, dengan kategori profesional maupun mahasiswa, dengan periode pendaftaran mulai 5 Juni hingga 11 Juli 2025. 

Sementara itu, Hackathon 2025 membuka ruang eksplorasi ide inovatif dengan tiga subtema, yaitu (i) AI as a Service (AIaaS) for digital-delivered service export, (ii) Inovasi keuangan dan layanan publik, dan (iii) Manajemen risiko dan pelindungan konsumen. 

Kompetisi tahunan ini menjadi wadah eksplorasi ide-ide inovatif untuk menghasilkan solusi digital yang inklusif guna memperkuat ketahanan ekonomi di tengah ketidakpastian global. Inovasi yang dihasilkan diharapkan mampu mempercepat transformasi ekonomi dan keuangan digital serta mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI