Suara.com - Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan China pada Kamis malam, 5 Juni 2025, menjadi malam penuh emosi sekaligus kemenangan penting dalam perjalanan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Laga yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, berakhir dengan skor tipis 1-0 untuk keunggulan Indonesia, berkat eksekusi penalti sempurna dari sang striker muda, Ole Romeny.
Namun, di balik kemenangan itu, ada kisah menyentuh yang menyertai momen penting tersebut. Ole Romeny, striker berusia 24 tahun yang kini menjadi andalan lini depan Garuda, mencetak gol kemenangan dengan tenang.
Tapi siapa sangka, sebelum menendang bola dari titik putih, pikiran Ole Romeny sempat tertuju pada seseorang yang sangat spesial yang kala itu hadir sebagai pendukungnya, ibunya sendiri.
Momen Penalti yang Menentukan
Gol satu-satunya pada pertandingan malam itu tercipta dari titik penalti. Insiden bermula saat Ricky Kambuaya dilanggar oleh bek China, Yang Zexiang, di dalam kotak terlarang.
Wasit asal Uzbekistan, Rustam Lutfullin, tidak langsung mengambil keputusan, melainkan meninjau ulang insiden tersebut melalui teknologi Video Assistant Referee (VAR). Setelah proses yang menegangkan, wasit pun akhirnya menunjuk titik putih.
Tanggung jawab besar diberikan kepada Ole Romeny. Dalam sorakan puluhan ribu pendukung yang memenuhi GBK, ia maju sebagai eksekutor dan menunjukkan ketenangan luar biasa. Bola diarahkan ke sisi kanan gawang, mengecoh penjaga gawang China, dan Indonesia unggul 1-0. Stadion pun bergemuruh.
Kisah Personal yang Menyentuh
Baca Juga: Hattrick! Ole Romeny Tak Ada Takut-takutnya Tebar Ancaman ke Timnas Jepang
Dalam konferensi pers seusai pertandingan, Ole Romeny mengungkapkan bahwa momen tersebut bukan sekadar tentang mencetak gol, tetapi juga tentang momen pribadi yang sangat berarti.
“Ketika saya melihat wasit ke layar VAR, Anda tahu, kebanyakan itu akan jadi penalti,” ujar Ole Romeny.
Ia kemudian bercerita bahwa sebelum mengeksekusi penalti, matanya sempat melihat ke arah tribun penonton.
“Itu lucu, karena saya melihat ibu saya, dan saya tahu ibu saya sangat gugup di momen ini. Jadi saya sempat memikirkan ibu saya,” ujarnya.
“Dia ada di tribune sejak awal laga. Jadi saya memikirkan bahwa dia tidak akan bernapas dengan normal,” pungkasnya lagi.
Ole Romeny menjelaskan bahwa ini adalah kali pertama sang ibu menyaksikan langsung dirinya bermain di stadion. Baginya, kehadiran ibunya menjadi momen emosional yang membuatnya merasa lebih terhubung, sekaligus lebih bertanggung jawab.