Suara.com - Di tengah dominasi brand kopi global, tak mudah bagi pelaku usaha lokal Indonesia menembus pasar luar negeri. Cita rasa khas dan pendekatan lokal kerap terpinggirkan oleh tren internasional yang serba seragam.
Namun tantangan ini justru jadi pemicu semangat bagi pelaku usaha Indonesia untuk membuktikan bahwa kopi lokal punya tempat di hati pecinta kopi dunia.
Setelah sebelumnya sukses membawa Hejo Coffee ke Amsterdam, Roemah Indonesia BV kini mengambil langkah strategis berikutnya, membawa Toko Kopi Tuku, ikon kopi anak muda Indonesia, ke Belanda pada 2025.

Tuku, yang dikenal luas di Indonesia karena rasa kopinya yang khas dan kedekatannya dengan budaya lokal, akan menjadi brand kedua yang dikembangkan Roemah Indonesia BV di Eropa.
“Kami sangat senang membawa Tuku ke Belanda. Setelah pengalaman positif bersama Hejo, kami yakin Tuku akan mendapat sambutan hangat dari pecinta kopi internasional,” ujar Rina Radinal Maksum, salah satu pendiri Roemah Indonesia BV.
Langkah ini bukan sekadar ekspansi bisnis, melainkan bagian dari misi besar Roemah Indonesia BV untuk memperkuat national branding, memperkenalkan produk, nilai, dan semangat Indonesia ke panggung dunia.
Sebagai pembuka jalan, Hejo Coffee sebelumnya telah mengusung misi keberlanjutan lewat program “1 Pohon untuk 10 Cup” dan kini bersiap pindah ke lokasi baru yang lebih representatif di Amsterdam. Tuku akan melanjutkan semangat itu dengan mengusung identitas lokal sebagai kekuatan utama.
Melalui kolaborasi dengan dua brand ini, Roemah Indonesia BV menunjukkan bahwa kopi Indonesia tak hanya bisa dinikmati di negeri sendiri, tetapi juga layak mendapat tempat di antara para pencinta kopi global, dengan tetap membawa cerita dan nilai-nilai dari tanah asalnya.
Baca Juga: Kawal Giant Sea Wall Hingga Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, AHY Minta Anggaran Ekstra Rp200 M