Suara.com - Kepercayaan investor terhadap perkembangan perekonomian Indonesia masih tinggi. Ini terlihat dari besarnya arus investasi yang berlangsung sejak awal 2012 hingga sekarang.Dalam rilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada triwulan 1 -2014, realisasi investasi yang masuk mencapai Rp.106,6 triliun atau naik 14,6% dari periode yang sama tahun lalu. Realisasi investasi triwulan 1-2014 ini menjadi rekor tertinggi kinerja investasi triwulan dalam tiga tahun terakhir.
Staf khusus Presiden bidang Pembangunan dan Ekonomi Firmanzah mengatakan, lonjakan realisasi investasi dalam beberapa tahun ini juga merupakan konfirmasi dari peringkat investment grade zone yang diberikan oleh S&P, Moodys, The Fitch, dan R&I beberapa waktu lalu.
Dia menyebutkan, Indonesia kini banyak dilirik investor global sebagai destinasi investasi yang menarik dengan pertimbangan stabilitas dan positifnya kinerja ekonomi nasional.
Bahkan Jepang untuk pertama kalinya menempatkan Indonesia sebagai destinasi investasi utama menggeser Cina yang selama ini dijadikan tujuan utama investor Jepang.
Mengenai sinyalemen beberapa pengamat, akan terjadinya arus penarikan investasi jika calon tertentu memenangkan Pilpres 2014, Firmanzah menepis sinyalemen tersebut. Ia meyakini, siapapun Presiden yang terpilih nantinya pada 9 Juli 2014 akan menjaga dan meningkatkan kinerja ini, melanjutkan reformasi struktural yang tengah berjalan, dan mendorong ekonomi sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Dengan demikian, investor tidak perlu khawatir akan kesinambungan pembangunan ekonomi yang sedang berjalan di Indonesia,” tegas Firmanzah, seperti dilansir laman resmi Sekretariat Kabinet, Senin (16/6/2014).
Namun, Firmanzah mengingatkan pentingnya stabilitas penyelenggaraan Pilpres 2014 sebagai prasyarat terjaganya stabilitas perekonomian nasional. Selain itu, siapapun yang terpilih menjadi Presiden, harus terus mempertahankan kebijakan ekonomi yang disiplin dan prudent, termasuk mempertahankan kinerja ekonomi di tahun Pemilu 2014.