Suara.com - Guna mengejar target pembangunan infrastruktur, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono merencanakan pekerjaan pembangunan dilaksanakan selama tujuh hari seminggu dan dibagi menjadi dua shift dalam satu hari.
"Jadi kami sudah siapkan beberapa strategi agar pembangunan infrastruktur selesai sesuai target yang sudah ditentukan pemerintah bersama Presiden Joko Widodo. Jadi kita kerja selama tuju hari full dengan dua kali shift. Dengan begitu pembangunan dapat berjalan dengan cepat," kata Basuki saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Rabu (5/8/2015) malam.
Ia menambahkan hal tersebut berlaku pada semua pembangunan bendungan dan jalan tol.
“Dengan sinergitas LPJKN, kami mohon dukungan teman-teman sekalian, pertama percepatan pelaksanaan 2015 dan percepatan pengadaan barang 2016 bahkan kalau bisa lagi kriteria akan kita naikkan, pekerjaan dengan nilai di bawah Rp50 miliar harus dikerjakan perusahaan di daerah, tidak boleh lagi yang besar main di Rp50 miliar," katanya.
Sebelumnya, Menteri Basuki mengungkapkan bahwa untuk anggaran tahun 2016, Kementerian PUPR akan mempercepat proses pengadaan barang maupun jasa dengan lelang yang dimajukan di bulan September 2015. Hal tersebut guna mempercepat proses penyerapan sehingga dapat segera di mulai di Januari 2016.
Selain itu, pihaknya mengaku juga akan lebih sering melakukan rapat dua minggu sekali dengan kementerian terkait terutama kementerian Badan Usaha Milik Negara agar segala bentuk informasi perkembangan dan kendala pembangunan infrastruktur dapat diperoleh dengan cepat dan langsung segera dapat diatasi.
"Kami pemerintah juga sepakat untuk menggelar rapat rutin minimal dua minggu sekali dengan kementerian terutama BUMN untuk mengetahui progress pembangunan infrastruktur secara terperinci. Sehingga penyelesaian pembangunan tidak melenceng dari target yang sudah ditetapkan pemerintah," katanya.