Sudirman Nilai Penurunan Minerba Sudah 'Ekstrem'

Rabu, 23 Desember 2015 | 15:45 WIB
Sudirman Nilai Penurunan Minerba Sudah 'Ekstrem'
Menteri ESDM Sudirman Said memenuhi panggilan Majelis Kehormatan Dewan (MKD) untuk menjalani sidang perdana di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/12). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said bercerita jika situasi perdagangan tambang saat ini tengah tidak bagus. Komoditas tambang turun di titik rendah.

Hal ini tidak terjadi sektor lain. Minerba saat ini terkoreksi, bahkan sebagian pengusah batubara terpaksa harus kehilangan setengah pendapatannya. Menurut Sudirman, hal ini jarang terjadi.

"Lima tahun lalu kita ketemu dengan muka yang cerah, sangat cerah. Tapi sekarang, pengusaha kehilangan separuh pendapatannya, karena harga komoditas turun," kata Sudirman di Kantor Ditjen Minerba, Tebet, Jakarta, Rabu (23/12/2015).

Tidak hanya komoditas tambang saja yang mengalami penurunan, harga minyak mentah pun mengalami penurunan sangat dalam. Harga minyak dunia pernah ada di posisi 120 dolar AS per barel. Sekarang hanya 36 dolar AS per barel.

Untuk mengatasi anjloknya harga komoditas di sektor tambang ini, Sudirman mengimbau kepada pengusaha untuk melakukan pembenahan. Salah satunya mencari cara agar sektor ini bisa memberikan nilai tambah.

"Misalnya kita sedang mendorong pengusaha untuk kembangkan bisnis hilirisasi. Jadi membuat produk turunan dari tambang ini. selama ini kan kita sudah lama menjadi negara yang mudah mengekspor bahan mentah. Nah sekarang sudah saatnya melakukan sebuah perubahan agar bisa bertahan,” tegasnya.

KemenESDM akan memberikan insentif kepada pengusaha yang benar-benar ingin menjalankan kebijakan-kebijakan pemerintah guna mendongkrak industri dan perekonomian di dalam negeri.

“Nggak ada pemerintah yang ingin industrinya hancur. Kalau pengusaha mau minta insentif silahkan dibicarakan kepada pemerintah. Meski kondisinya sedang sulit, kita akan berusaha mewujudkan insentif itu,” kata Sudirman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI