Bank lebih percaya kepada mereka yang domisilinya sudah tetap dan jelas. Jika domisili kita sering berpindah-pindah, peluang KTA dikabulkan lebih kecil.
Contohnya kita masih tinggal ngontrak atau ngekos. Paling gak kita sudah menetap di alamat sesuai dengan KTA minimal 1 tahun. Ini untuk memudahkan urusan dengan bank jika sewaktu-waktu bank hendak datang ke alamat kita.
5. Jujur memberikan data
Ini yang sering diremehkan orang. Kejujuran dalam pemberian data sangatlah penting. Sebagai contoh, soal jumlah gaji. Karena merasa jumlah gajinya kurang pas dengan ketentuan bank, akhirnya dilebih-lebihkan ketika mengisi formulir atau dalam wawancara.
Padahal ada syarat berupa slip gaji dan salinan rekening tabungan. Ketika bank mengecek silang, ditemukanlah ketidakcocokan itu. Walhasil, permohonan KTA ditolak.
Begitu juga soal cicilan dan poin syarat lainnya. Bank pun bisa saja datang ke alamat kita untuk mengecek kebenaran domisili.
Bahkan bukan gak mungkin mereka menelepon kantor untuk bertanya-tanya soal kita. Daripada ambil risiko ditolak karena berbohong, mending pastikan seluruh syarat terpenuhi baru mengajukan permohonan KTA.
Dibanding pinjaman multiguna yang harus memberikan jaminan, KTA memang menggiurkan. Nggak perlu ngasih jaminan, duit pinjaman bisa kita gunakan.
Karena itu, kita mesti bertanggung jawab dalam mengakses dan menggunakan fasilitas ini. Ikuti segala aturan, maka seluruh urusan bakal lancar berjalan.
Baca juga artikel DuitPintar lainnya:
Apa yang Harus Dilakukan Jika Bank Menawarkan Top Up KTA
Mengapa Kartu Kredit Penting Sebelum Mengajukan KTA Ternyata Ini Jawabannya
Kalau Emang Berat Nyicil Coba Ajukan KTA Tenor Panjang di 14 Bank Ini
Published by Duitpintar.com |