"Tentu saja hubungan antara kedua negara di sektor energi kami anggap sebagai hubungan kemitraan yang strategis. Republik Islam Iran siap untuk memenuhi kebutuhan Republik Indonesia di bidang minyak bumi, gas, LPG, maupun produk sampingan dari industri tersebut," terang Rouhani.
Sebelum menyampaikan Pernyataan Pers Bersama, Presiden Jokowi dan Presiden Rouhani mengadakan pertemuan Tete-a-tete, pertemuan bilateral dan menyaksikan penandatanganan empat nota kesepahaman.
Adapun keempat nota kesepahaman tersebut adalah MOU mengenai Ekstradisi ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kehakiman Iran, Mutual Legal Asisstance ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kehakiman Iran, MOU Kerjasama Kelistrikan dan Energi Terbarukan ditandatangani oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri Energi Iran, MOU Kerjasama Investasi ditandangani oleh Kepala BKPM Thomas Lembong dan Kepala Badan Investasi Iran.
Tiba di Istana Jomhouri sekitar pukul 09.38 waktu setempat (13.08 WIB), Presiden Joko Widodo disambut langsung oleh Presiden Hassan Rouhani. Keduanya kemudian melakukan pemeriksan barisan kehormatan usai lagu kebangsaan kedua negara selesai diperdengarkan.
Dalam kunjungannya tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi di antaranya oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong, Ketua OJK Muliaman D. Hadad, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, serta Direktur Utama PLN Sofyan Basir.