Suara.com - Perusahaan global pengelolaan energi dan otomasi Schneider Electric mengajak pelaku industri dan ahli teknologi informasi di Indonesia untuk mengambil langkah strategis dalam pengelolaan data center. Solusi yang diberikan Schneider Electric bernama hybrid cloud untuk pengelolaan data sesuai kebutuhan perusahaan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Scheneider Electric Indonesia, Xavier Delony dalam acara Schneider Electric Innovation Day 2019 dengan tema Powering and Digitalizing the Economy.
Menurutnya, industri saat ini berada di tengah gelombang internet. Oleh karena itu pengelolaan data center yang dilakukan diperuntukan guna mengambil peluang di ekonomi digital dan lonjakan big data.
"Lonjakan big data dan konsumsi energi akan semakin besar dan dibutuhkan strategi pengelolaan yang dapat mengubah data menjadi informasi yang berguna untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih tepat sasaran," ujar Xavier Delony di Hotel Fairmont, Kamis (4/4/2019).
Saat ini pertumbuhan data center di Indonesia cukup besar yakni meningkat dua kali lipat bila dibandingkan tahun 2015.
Oleh karena itu Schneider Electric menawarkan pengelolaan data sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas anggaran perusahaan.
Menurutnya perusahaan yang tidak memiliki banyak cabang bisa menggunakan data center on premise yang tersentralisasi di kantor pusat dan cloud.
Sedangkan perusahaan yang bergerak di bidang retail dan perbankan bisa mengkombinasikan centralized on premise, local edge data center dan cloud untuk kelancaran arus data.
Baca Juga: Alibaba Cloud Luncurkan Data Center Kedua di Indonesia