Tahu Tempe Langka di Pasaran, Perajin di Lebak Banten Mulai Produksi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 05 Januari 2021 | 07:41 WIB
Tahu Tempe Langka di Pasaran, Perajin di Lebak Banten Mulai Produksi
Pekerja membersihkan peralatan saat menggelar aksi mogok berproduksi di salah satu pabrik tahu di Jakarta, Sabtu (2/1/2021). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mahalnya harga kedelai membuat para perajin tahu dan tempe memutuskan untuk mogok produksi. Akibatnya, tahu dan tempe pun seolah menghilang di pasaran.

Namun kekinian, perajin tahu di Kabupaten Lebak, Banten kembali memproduksi setelah tiga hari terakhir melakukan aksi mogok.

"Kami menyiasati produksi diperkecil agar tetap bisa berjualan dan sedikit untung setelah harga kedelai melonjak," kata Herman, seorang perajin tahu di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak ditulis Selasa (5/1/2021).

Harga kedelai di pasar sejak sepekan terakhir yang cukup mahal membuat perajin tahu terpukul dan terpaksa menghentikan produksi agar pemerintah bisa kembali menstabilkan kedelai.

Sebab, jika harga kedelai itu tidak distabilkan dikhawatirkan perajin terancam gulung tikar.

Saat ini, harga kedelai sudah menembus Rp 470 ribu dari sebelumnya Rp 370 ribu/karung seberat 50 kilogram per karung.

"Naiknya cukup tinggi hingga mencapai Rp 100 ribu," katanya menjelaskan.

Ia pun memutar otak agar usahanya berlangsung dan dapat meraup keuntungan dengan memperkecil satuan tahu yang dijual ke konsumen.

Apabila produksi tidak diperkecil dipastikan rugi, karena konsumen cukup keberatan jika harga tahu dinaikkan.

Baca Juga: Keluh Kesah Produsen Tahu Tempe, Dilema Kurangi Ukuran hingga Naikkan Harga

"Kami bingung jika tidak diperkecil ukurannya dipastikan gulung tikar," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI