Target Inklusi Keuangan 90 Persen di 2024 Diperlukan Kolaborasi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 07 April 2021 | 15:39 WIB
Target Inklusi Keuangan 90 Persen di 2024 Diperlukan Kolaborasi
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

OJK juga mendorong akses keuangan daerah dengan tim percepatan akses keuangan daerah (TPKAD). Saat ini, terdapat 233 TPKAD. TPAKD mengoptimalkan pemberdayaamn UMKM didaerah.

Produk OJK lainnya adalah Laku Pandai. Laku Pandai merupakan penyediaan layanan perbankan sesuai layanan keuangan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lain (agen bank), dan didukung dengan penggunaan sarana teknolofi informasi. Saat ini terdapat 1.252.767 agen Laku Pandai.

"Terakhir Bank Wakaf Mikro (BMW). BMW menyediakan akses keuangan bagi masyarakat kecil melalui ekonomi kerakyatan. Terdapat 60 BWM," tuturnya.

Selain itu, OJK juga meningkatkan edukasi keuangan dengan peningkatan kegiatan literasi keuangan.

Terdapat edukasi keuangan berbasis massive open online course (MOOC), optimalisasi minisite SikapiUangmu sebagai pusat data literasi, edukasi keuangan serta pelaksanaan edukasi keuangan melalui media sosial, pengembangan platform learning management system sebagai pelengkap edukasi keuangan digital, dan penyusunan buku seri literasi keuangan (mulai PAUD hingga mahasiswa).

"Ini untuk meningkatkan tingkat literaasi yang masih relatif rendah di Indonesia. Makin tinggi tingkat literasi maka makin tinggi tingkat inklusi keuangan," kata Edwin.

Optimisme peningkatan inklusi keuangan di masa pandemi juga diakui CEO Dana Indonesia, Vincent Iswara. Menurut Vincent pandemi meningkatkan kesadaran dan juga penggunaan keuangan digital.

"Data kami, mulai April 2020 pengguna Dana Indonesia sebesar 40 juta. Sampai dengan Desember 2020 sudah meningkat lebih dari 10 juta. Jadi pengguna kami saat ini sudah lebih dari 50 juta," ujarnya.

Vincent menjelaskan, meningkatnya pengguna Dana Indonesia di masa pandemi karena Dana memberikan layanan fasilitas yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Mau Akselerasi Inklusi Keuangan Dikebut saat Pandemi

Pada piramida Dana Indonesia, tiga besar layanan fasilitas yang ramai digunakan masyarakat adalah pembayaran online pedagang, P2P transfer kirim uang, dan bayar tagihan (listrik, air, gas, dan lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI