Emiten Kesehatan PRDA Mulai Rambah Bisnis Tes Fungsi Otak

Sabtu, 23 Agustus 2025 | 22:25 WIB
Emiten Kesehatan PRDA Mulai Rambah Bisnis Tes Fungsi Otak
Ilustrasi. PT Prodia Digital Indonesia, anak usaha dari emiten kesehatan PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), meluncurkan layanan terbarunya, Online Brain Function Screening, melalui aplikasi U by Prodia. Foto ist.

Suara.com - PT Prodia Digital Indonesia, anak usaha dari emiten kesehatan PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), meluncurkan layanan terbarunya, Online Brain Function Screening, melalui aplikasi U by Prodia. 

Inovasi ini tidak hanya menandai langkah maju dalam layanan kesehatan digital, tetapi juga mengirimkan sinyal positif bagi ekosistem ekonomi digital di sektor kesehatan (healthtech) Indonesia yang sedang berkembang pesat.

Peluncuran layanan skrining fungsi otak ini merupakan respons Prodia terhadap celah pasar yang besar. Saat ini, layanan skrining kognitif yang komprehensif dan mudah diakses masih sangat terbatas. Dengan menggandeng Neurowyzr Pte. Ltd., Prodia berhasil menciptakan solusi yang efektif, efisien, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat modern yang semakin sadar akan pentingnya kesehatan preventif.

"Dengan diluncurkannya Online Brain Function Screening, kami ingin mengajak masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan otak sejak dini. Inovasi ini merupakan bagian dari perjalanan U by Prodia dalam membangun ekosistem layanan kesehatan yang accessible, science-based, dan preventive,” ujar Liana Kuswandi, Direktur Utama PT Prodia Digital Indonesia di Kantornya, Sabtu (23/8/2025).

Dalam kesempatan yang sama, Andri Hidayat, selaku Direktur Bisnis & Produk PT Prodia Digital Indonesia, menuturkan bahwa 

“Dengan integrasi antara teknologi digital, sains neurokognitif, dan layanan kesehatan, U by Prodia menghadirkan cara baru dalam skrinning fungsi kognitif otak secara digital dan proaktif tanpa harus menunggu gejala muncul.” kata Andri. 

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penurunan fungsi kognitif otak juga dipengaruhi oleh penyakit-penyakit kronis seperti gangguan metabolik, kondisi autoimun, dan berbagai faktor lainnya. 

Oleh karena itu penting untuk diingat bahwa banyak dari kondisi ini memerlukan diagnosis dan penanganan medis yang tepat untuk mengelola gejala dan memperlambat keparahannya. 

Baca Juga: Banyak Anak Muda Kena Kolesterol, Al Ghazali Serukan Pemerataan Layanan Kesehatan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?