Disampaikan Irfan, manajemen Garuda Indonesia akan melakukan restrukturisasi besar-besaran pada bisnisnya. Garuda akan melakukan pengurangan setengah armada pesawat yang dioperasikannya.
Menurut Irfan, upaya tersebut perlu dilakukan guna mengatasi krisis yang diakibatkan oleh pandemi virus corona.
Salah satu bentuk restrukturisasi tersebut adalah melalui pengurangan armada pesawat yang operasional.
“Kami memiliki 142 pesawat dan menurut perhitungan awal terkait dampak pemulihan saat ini, GIAA kemungkinan akan beroperasi dengan tidak lebih dari 70 pesawat,” ujarnya.
Menurut Irfan, jumlah tersebut juga sudah berkurang sebanyak 41 pesawat. Garuda disebut tidak dapat menerbangkan pesawat-pesawat itu karena belum melakukan pembayaran kepada penyewa pesawat selama berbulan-bulan.