Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,41 persen menjadi 91,882, level yang terakhir terlihat pada 29 Juni. Dolar yang lesu mengangkat euro naik 0,39 persen menjadi 1,1888 dolar AS tingkat tertinggi dalam lebih dari 3 minggu.
Dolar yang lebih lemah dapat meningkatkan permintaan investor bagi komoditas berdenominasi greenback, termasuk minyak mentah.
Lebih lanjut mendukung prospek pasokan yang lebih ketat adalah pernyataan dari Iran yang menyalahkan Amerika Serikat atas jeda dalam pembicaraan nuklir, yang dapat berarti penundaan kembalinya minyak Iran ke pasar.