Sri Lanka sendiri jadi bagian penting dari Belt and Road Initiative (BRI), proyek prestisius China yang ingin membangun infrastruktur antar negara di dunia.
Tidak hanya utang China, Sri Lanka juga dibebani dengan utang sekitar 4,5 miliar dolar AS yang jatuh tempo pada tahun ini, dimulai dengan International Sovereign Bond (ISB) senilai 500 juta dolar AS yang jatuh tempo pada 18 Januari dengan.
Bantuan 1,5 miliar dari China membantu pulau itu meningkatkan cadangannya menjadi 3,1 miliar dolar AS pada akhir Desember.
Sementara, pembayaran utang China tahun ini kemungkinan akan lebih kecil dari komitmen ISB sebesar 1,54 miliar dolar AS, sekitar 400 juta-500 juta dolar AS.