Goldman Sachs mencatat bahwa kondisi keuangan Rusia telah mengetat secara signifikan.
"Ada ketidakpastian besar di sekitar peristiwa yang sedang berlangsung, dan akan ada banyak volatilitas, volume akan jauh lebih rendah, likuiditas akan sangat buruk," kata Kepala Pasar Global ING, Chris Turner. "Ada banyak uang asing yang terperangkap di Rusia saat ini."
Pada Kamis (3/3/2022) National Settlement Depository Rusia mengatakan pembayaran kupon pada obligasi pemerintah OFZ Rusia yang jatuh tempo pada Rabu (2/3/2022) hanya dilakukan kepada pemegang lokal, mengutip perintah bank sentral yang melarang pembayaran kepada orang asing.
Moskow menghalangi investor asing, yang memiliki saham dan obligasi Rusia senilai puluhan miliar dolar, untuk keluar dari kepemilikan tersebut. Rusia untuk sementara waktu melarang perusahaan Rusia membayar dividen kepada pemegang saham di luar negeri, tanpa mengatakan berapa lama pembatasan akan berlangsung.
Perdagangan saham di Bursa Moskow sebagian besar tetap ditutup pada Kamis (3/3/2022), hari keempat pembatasan yang diperintahkan oleh bank sentral.
Semalam Fitch mengatakan sanksi AS dan Uni Eropa yang melarang transaksi dengan bank sentral Rusia akan memiliki "dampak yang jauh lebih besar pada fundamental kredit Rusia daripada sanksi sebelumnya."
Moody's mengatakan beratnya sanksi "telah melampaui ekspektasi awal Moody's dan akan memiliki implikasi kredit material."
S&P menurunkan peringkat Rusia menjadi sub-investment grade minggu lalu.
Pada Rabu (2/3/2022), penyedia indeks FTSE Russell dan MSCI mengatakan mereka akan menghapus ekuitas Rusia dari semua indeks mereka, setelah eksekutif puncak MSCI awal pekan ini menyebut pasar saham Rusia "uninvestable".
Baca Juga: Viral Ukraina Serukan Rekruitmen Relawan Perang, Senegal: Itu Ilegal