President University Ingin Ikut Bangun AHS

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 22 April 2022 | 09:29 WIB
President University Ingin Ikut Bangun AHS
Penandatanganan Perjanjian Kesepahaman (Memorandum of Understanding atau MoU) antara President University dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara, Plt. Bupati Akhmad Marjuki mengapresiasi rencana PresUniv dalam mendirikan Fakultas Kedokteran.

“Setelah mendengar penjelasan tentang AHS, saya nyatakan bahwa kerja sama antara Pemkab Bekasi dengan PresUniv ini benar-benar harus kita wujudkan. AHS jangan hanya menjadi simbol semata,” ucapnya.

MoU yang ditandatangani tersebut diharapkan bisa menjadi landasan bagi PresUniv dan Pemkab Bekasi dalam mengembangkan AHS di Kabupaten Bekasi. Pelaksanaan lebih detail dari MoU tersebut akan dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama.

Jumlah Dokter Kurang, Distribusinya Timpang

Saat ini penambahan jumlah dokter di Indonesia sudah kian mendesak.

“Jumlah dokter masih kurang. Jadi, harus ditambah,” kata Prof. Yudi Mulyana, Dekan Fakultas Kedokteran, Unpad, dalam sambutannya pada acara tersebut.

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan seluruh dunia memberi pelajaran bahwa standar World Health Organization (WHO) belum memadai. WHO menetapkan standar 1 dokter per 10.000 penduduk. Dalam kondisi normal, standar tersebut mungkin cukup.

Namun, jika terjadi bencana kesehatan, seperti pandemi atau wabah lainnya, jumlah tersebut sangat kurang. Ini tentu sangat merugikan, karena akan ada korban yang tidak tertolong, termasuk korban dari kalangan dokter dan tenaga kesehatan.

Itulah yang terjadi selama pandemi Covid-19 di Indonesia dan negara-negara lainnya. Pandemi Covid-19 mengingatkan bahwa menambah jumlah dokter, termasuk fasilitas pendukung, kini menjadi kebutuhan. Jangan sampai bencana kesehatan, yang menelan banyak korban akibat kurangnya jumlah dokter, berulang kembali.

Baca Juga: Mempertemukan Garis Sampah dan Garis Pariwisata di Satu Titik

Kondisi ini sangat potensial terjadi. Seiring dengan globalisasi, interaksi antarnegara dan warga dunia menjadi semakin intensif. Ini membuat penyakit dapat dengan cepat menular dari satu negara ke negara lainnya, dari satu daerah ke daerah lainnya. Itulah yang terjadi pada saat pandemi Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI