2. Makan hati karena terpaksa mengerjakan ulang seluruh pekerjaan karyawan
Pemilik bisnis terpaksa bekerja ekstra untuk mengerjakan ulang seluruh pekerjaan karyawan karena karyawan bekerja asal-asalan, dan hasil kinerja karyawan tidak sesuai dengan harapan.
“Yang terjadi adalah daripada harus meminta karyawan mengerjakan ulang dan hasilnya juga tidak akan sesuai ekspektasi, pemilik bisnis terpaksa harus mengerjakan pekerjaannya karyawan.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.
Ciri kedua ini adalah salah satu ciri yang paling sering terjadi pada pemilik bisnis yang terjebak menjadi asisten karyawan.
3. Curi-curi waktu untuk bisa makan siang dan istirahat
Ciri ketiga adalah pemilik bisnis seluruh waktunya habis tersedot di bisnis karena harus mendorong karyawan bekerja dan terpaksa mengerjakan ulang pekerjaan karyawan. Belum lagi ia harus melayani customer karena customer hanya mau belanja dengan pemilik bisnis, bukan dengan karyawan.
Akibatnya pemilik bisnis makin tidak punya waktu luang. Bahkan untuk bisa makan siang dan istirahat saja ia harus curi-curi waktu karena saking sibuknya.
Sedangkan karyawan malah bekerja santai dan hanya melihat pemilik bisnis bekerja. Mereka hanya akan bekerja jika diminta bantuan oleh pemilik bisnis.
Kondisi ini malah terbalik karena seharusnya pemilik bisnis yang melihat karyawan bekerja, tapi malahan karyawan yang melihat pemilik bisnis bekerja.
Baca Juga: Pakar Ekonomi: Panja DPR Soal Investasi Telkomsel ke GoTo Bisa Ganggu Rencana Bisnis BUMN
4. Pemilik bisnis terpaksa bekerja 2 shift dalam sehari